Sejumlah peristiwa astronomi menarik akan menyapa kita sepanjang bulan April 2024, termasuk Komet Setan.
Peristiwa-peristiwa langit ini dapat diamati dari Bumi, termasuk di Indonesia.
Untuk bisa menikmati peristiwa ini, penting untuk mengetahui kapan waktu terjadinya.
Jadi, apa saja peristiwa astronomi yang akan terjadi sepanjang April 2024? Jangan lupa catat waktunya, ya!
Konjungsi Bulan dan Mars (6 April 2024)
Pada 6 April 2024, akan terjadi konjungsi antara Bulan dan Mars. Konjungsi adalah fenomena astronomi di mana dua atau lebih benda langit tampak saling bertemu karena posisi keduanya berdekatan pada garis edar. Pada tanggal ini, Bulan sabit tipis akan terlihat berdampingan dengan Mars yang berwarna oranye kemerahan cerah. Untuk melihatnya dengan jelas, arahkan pandangan ke arah timur sebelum Matahari terbit, dan pastikan Anda berada di lokasi dengan pandangan langit yang cerah.
Konjungsi Bulan dan Venus (7 April 2024)
Hari berikutnya, pada 7 April 2024, Bulan akan berada dalam posisi berdekatan dengan Venus setelah sebelumnya berdekatan dengan Mars. Anda dapat menyaksikan konjungsi ini dengan mengarahkan pandangan ke timur sebelum Matahari terbit. Pada konstelasi Pisces, Anda akan melihat Bulan sabit bersinar bersama Venus yang bercahaya terang.
Gerhana Matahari Total (8 April 2024)
Tanggal 8 April 2024 akan menjadi puncak dari gerhana Matahari total. Fenomena ini terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, menyebabkan bayangan di Bumi dan membuat langit siang tampak lebih gelap. Sayangnya, gerhana ini tidak dapat diamati dari Indonesia. Menurut NASA, gerhana Matahari total akan terjadi di Samudra Pasifik Selatan dan bergerak menuju Mesiko serta beberapa wilayah Amerika Utara.
Komet (8 April 2024)
Sementara gerhana Matahari total berlangsung, pengamat juga dapat melihat Komet 12P/Pons-Brooks pada jarak 27 derajat dari Matahari. Komet ini, yang juga dikenal sebagai komet setan, adalah komet kriovolkanik yang memiliki gunung berapi es yang dapat meletus, mengirimkan semburan es dan gas ke luar angkasa, dan membuatnya tampak lebih terang selama beberapa hari. Meskipun cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang, sinar Matahari mungkin akan menghalangi pandangan. Di langit yang sama, Venus dan Jupiter juga akan tampak bersamaan dengan gerhana Matahari.
Saturnus dekat Matahari (10 April 2024)
Pada tanggal 10 April 2024, Saturnus dan Mars akan berada saling berdekatan di langit. Meskipun bukan konjungsi, kedekatan keduanya memungkinkan para pengamat untuk melihat warna dan fitur yang berbeda dari kedua planet tersebut. Saturnus akan terlihat dengan cincin ikoniknya, sedangkan Mars akan menampilkan rona kemerahannya.
Hujan Meteor Lyrid (21-22 April 2024)
Pada malam 21 hingga dini hari 22 April 2024, akan terjadi puncak dari hujan meteor Lyrid. Rata-rata, hujan meteor ini menghasilkan sekitar 20 meteor per jam saat puncaknya. Fenomena ini disebabkan oleh puing-puing Komet C/1861 G1 Thatcher. Cahaya Bulan purnama mungkin akan mengganggu, namun, hujan meteor terbaik dapat diamati dari lokasi gelap setelah tengah malam, di mana meteor akan memancar dari konstelasi Lyra.
Bulan Purnama (23 April 2024)
Bulan purnama akan muncul di langit pada 23 April 2024 pukul 11.50 UTC atau 24 April 2024 pukul 06.50 WIB. Bulan purnama ini juga dikenal sebagai Pink Moon atau Sprouting Grass Moon karena tampak berwarna merah muda cerah seperti bunga yang mekar. Ini akan menjadi penutup yang sempurna untuk bulan April yang penuh dengan peristiwa astronomi menarik. ***