Aspirasi masyarakat terkait percepatan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Sofifi sebagai ibu kota Provinsi Maluku Utara mendapat respon langsung dari Komisi II DPR RI. Dalam kunjungan kerja ke Sofifi, Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, anggota Komisi II Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, dan lainnya termasuk Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos menerima langsung demonstrasi warga tersebut.

Kedatangan rombongan Komisi II disambut aksi damai dari Aliansi Majelis Rakyat Sofifi (MARKAS) yang menggelar unjuk rasa di depan lokasi kunjungan. Mereka membawa spanduk dan menyuarakan dukungan atas percepatan pembentukan DOB Sofifi.

Menyikapi aksi tersebut, Rifqinizamy menegaskan bahwa Komisi II DPR RI serius menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Ia bahkan menyebut pihaknya telah meminta Menteri Dalam Negeri menyusun Peraturan Pemerintah (PP) tentang daerah persiapan dalam waktu tiga bulan ke depan sebagai langkah awal proses pemekaran.

BACA INI JUGA:  Malam Ini, Poso Diguncang Gempa Bumi Susulan Magnitudo 4.2

“Kami minta Mendagri segera susun PP daerah persiapan. Setelah itu, pembahasan DOB Sofifi akan resmi masuk agenda Komisi II,” ujar Rifqinizamy di hadapan para demonstran.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat Sofifi adalah bagian dari dinamika pembangunan daerah yang harus direspon secara bijak.

BACA INI JUGA:  Ditodong Senpi, Pasutri Penjual Kerupuk Jadi Korban Salah Tangkap Polisi

“Kami memahami semangat masyarakat. Namun semua ini harus mengikuti prosedur hukum dan administrasi yang berlaku. Saya minta warga tetap bersabar dan percaya bahwa kami di Komisi II serius mengawal ini,” ujar Longki kepada media.

Menurut Longki, proses pembentukan DOB saat ini tidak semudah masa lalu. Semua daerah usulan harus melalui masa persiapan selama tiga tahun, dengan evaluasi ketat terhadap aspek pemerintahan, fiskal, dan infrastruktur.

“Kalau dulu bisa langsung dimekarkan seperti Maluku Utara tahun 1999, sekarang harus bertahap dan berbasis regulasi terbaru,” jelas mantan Gubernur Sulawesi Tengah dua periode ini.

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos pun menyambut positif perhatian Komisi II. Ia menyebut kehadiran langsung para wakil rakyat ke Sofifi sebagai sinyal kuat bahwa pusat tidak menutup mata terhadap kebutuhan masyarakat daerah.

BACA INI JUGA:  Kunci Jawaban Latihan Ujian Bahasa Inggris Kelas 9 SMP/MTs

“Ini kunjungan yang sangat strategis. Tapi saya harap masyarakat tetap bersabar, karena proses ini membutuhkan waktu dan langkah-langkah terukur,” kata Sherly.

Ia juga mengimbau masyarakat agar menyampaikan aspirasi secara damai dan tidak mudah terprovokasi. “Kami terus fokus membangun infrastruktur di Sofifi agar bisa sejajar dengan ibu kota provinsi lainnya,” pungkasnya.

Komisi II dijadwalkan akan melanjutkan serangkaian kunjungan kerja ke wilayah lain untuk menyerap aspirasi serupa terkait pemekaran daerah. ***