Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengatakan pura-pura gila atau mengaku mengidap gangguan jiwa dalah modus operandi yang sering dipakai untuk melakukan aksi kekearasan.

Sutiyoso yang mengaku tidak sepenuhnya percaya soal kasus penyerangan Syekh Ali Jaber di Lampung dilakukan oleh orang gila.

BACA INI JUGA:  Habis Candolengdoleng Terbitlah Malucca

“Atau pura-pura sakit menghindari pemeriksaan KPK, berpura-pura kecelakaan. Jadi itu lagi jadi modus, dan orang kita tidak malu untuk berpura-pura. Termasuk berpura-pura gila sekarang,” kata Sutiyoso kepada wartawan, Minggu (14/8/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menduga ada ada aktor intelektual yang mengarahkan pelaku penyerangan tersebut.

BACA INI JUGA:  Soal Pelantikan Kepala BIN Sulteng sebagai Penjabat Bupati, DPR: Itu Tidak Melanggar Aturan

Hal ini terkait peristiwa yang berulang dan terjadi dalam selang waktu yang tidak begitu lama.

Sutiyoso biasa disapa Bang Yos ini, mengatakan perlu dilakukan pemeriksaan medis kepada pelaku kekerasan yang kemudian mengaku gila.

Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mental para pelaku tersebut.

BACA INI JUGA:  Sebut Kasus Parigi Moutong Bukan Pemerkosaan, Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti: Pak Kapolda 'Kurang Piknik'

“Berulang kali terjadi, kan? Masak kita tetap percaya saja. Kalau orang gila itu kan bisa diperiksa secara medis. Dan itu jadi bagian penting itu, memastikan dia gila betulan atau tidak,” jelasnya.

“Karena berulang kali, pasti itu ada operatornya,” demikian Sutiyoso.