Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan tanpa vaksin, mengirim anak-anak ke sekolah seperti ‘mantra-mantra bencana’.

Sedianya sekolah di Filipina dijadwalkan akan mulai dibuka akhir Agustus 2020 inio, tetapi Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan risikonya terlalu besar.

Mengutip laman Aljazeerah.net Presiden Duterte mengatakan dia tidak akan mengizinkan siswa untuk kembali ke sekolah sampai vaksin coronavirus tersedia, bahkan ketika beberapa negara sudah memulai kelas-kelas pribadi.

“Tanpa vaksin, mengirim anak-anak ke sekolah seperti ‘mantra-mantra bencana’,” kata Duterte saat berpidato di televisi setempat Senin (25/05/2020) malam.

Ia menegaskan tidak akan membiarkan pembukaan kelas di mana siswa akan berada di dekat satu sama lain. Kecuali situasi sudah benar-benar aman.

Di Filipina, sekolah-sekolah ditutup sejak Maret lalu setelah pandemi Coronavirus baru meledak. Tidak kurang 25 juta siswa sekolah dasar dan menengah sejak saat itu bersekolah dari rumah.

“Buat saya, vaksin dulu. Kalau vaksinnya sudah ada, maka tidak apa-apa sekolah dibuka. Bahkan jika tidak ada yang kelulusan, maka itulah yang berlaku,” sebut dia.

Seperti diketahui, saat ini tidak ada vaksin yang tersedia dan tidak ada pengobatan yang dikenal untuk menyembuhkan COVID-19, penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh coronavirus baru.
Meskipun para peneliti di seluruh dunia telah melakukan segala upaya mengembangkan vaksin dengan cepat, namun tak jelas kapan itu akan berhasil.

“Coronavirus belum hilang meskipun ada pembatasan sosial dan ini akan terus menyebar sampai ada vaksin,” kata pakar penyakit menular Amesh Adalja dari Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins, seperti dilansir Al Jazeera.

“Kita akan menghadapi gelombang kedua dan ketiga jika tidak ada vaksin. Kita tahu bahwa coronavirus, secara umum, mempercepat penyebarannya pada musim gugur dan musim dingin karena kondisi lingkungan mendukung penularannya,” kata Adaldja.

Sampai Senin (25/05/2020) sudah ada 14.319 kasus virus korona yang dikonfirmasi di Filipina, termasuk 873 kematian.

Metro Manila dan daerah sekitarnya yang berisiko tinggi untuk infeksi telah berada di bawah karantina wilayah yang agak longgar sampai 31 Mei, yang memungkinkan beberapa industri dan perusahaan untuk melanjutkan operasi terbatas. ***