Presiden Jokowi disebut lebih aman dukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 tinimbang capres partainya sendiri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Demikian analisis media Singapura, The Straits Times dalam sebuah artikel berjudul “Jokowi leaning towards endorsing populist party chairman for Indonesia president: Analysts” edisi Senin (26/6/2023).
Di situ disebut Jokowi akan lebih aman jika dukung Prabowo daripada Ganjar lantaran perbedaan posisi keduanya dalam partai masing-masing. Prabowo adalah Ketua Umum Gerindra, sementara Ganjar cuma pengurus biasa PDIP.
“Prabowo bukan hanya calon presiden, tetapi juga ketua partai. Wajar jika Jokowi lebih aman dukung Prabowo. Ganjar hanya pejabat partai. Jika ingin komitmen – sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan – maka harus berbicara dengan Megawati,” ungkap analis politik yang sekaligus peneliti di Harvard Kennedy School, Djayadi Hanan yang dikutip dari The Straits Times.
Dengan posisi ini maka Prabowo dinilai memiliki komitmen penuh untuk mendukung karier politik keluarga Jokowi. Mulai dari putra sulung Jokowi yang Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka; putra bungsunya, Kaesang Pangarep; hingga menantunya Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
“Jokowi tak mungkin menerima dukungan seperti itu dari PDIP karena ia dianggap sebagai pejabat partai yang tidak pernah dijanjikan atau ditawari posisi tinggi di dalam PDIP,” tulis The Straits Times.
Artikel itu mengutip pernyataan analis politik Adi Prayitno yang menyebut dalam beberapa kesempatan Jokowi memang telah menunjukkan jika ia nyaman dengan Prabowo. Fakta tersebut menurut Adi tak dapat diabaikan.
Termutakhir, Jokowi dan Prabowo bahkan tampak duduk berdampingan saat menyaksikan laga persahabatan antara tim nasional Indonesia melawan Argentina. ‘Kemesraan' itu cukup menyita perhatian publik terlebih terdapat satu sosok lainnya yang duduk bersama mereka, yakni Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Terkait dukungan Jokowi untuk Prabowo, menurut Djayadi pesan dukungan itu akan diterima oleh publik pada waktunya.
“Jokowi mungkin tidak memberikan sinyal secara terang-terangan tentang dukungannya untuk Prabowo, tetapi publik pasti akan menerima pesannya,” pungkasnya.
The Strait Time menyebutkan bahwa Jokowi memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi para pendukungnya. Dalam sebuah survei Kompas yang dirilis pada Mei dijelaskan, dukungan Jokowi dapat memengaruhi pemilih.
Sebanyak 53 persen responden dalam survei tersebut menyatakan akan mempertimbangkan pilihan Jokowi. Sementara itu, 16 persen lainnya menyatakan mereka akan memiilh sesuai dengan preferensi masing-masing. ***