Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bercerita soal pengalamannya dirisak atau di-bully usai dipilih sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Megawati menduga kritik bermunculan karena ada yang menganggap dirinya kurang pintar. Akan tetapi, ia hanya menertawakan anggapan dari sebagian orang itu.
“Saya mungkin kurang bisa ngomong kali ya, Pak Jokowi. Jadi, orang kayaknya apa sih, saya dianggap barang kali ya, kurang pintar. Saya suka ketawa sendiri,” kata Megawati dalam peringatan hari ulang tahun ke-49 PDIP, disiarkan kanal Youtube PDI Perjuangan, Senin (10/1/2021).
Megawati mengaku tidak tahu alasan dirinya dipilih memimpin BRIN. Dia sendiri bertanya-tanya kepada Presiden Jokowi soal jabatan itu.
“Banyak orang nanya kenapa Pak Jokowi yang dijadikan saya lagi? Saya bilang yang nyuruh saya presiden lho, memangnya mau maunya saya sendiri?” ucap Mega sembari tersenyum.
Meski begitu, Megawati mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas pembentukan BRIN. Ia melihat penelitian dan ilmu pengetahuan Indonesia harus terus dimajukan.
Menurutnya, BRIN harus jadi tulang punggung pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dia tak mau bangsa Indonesia selalu bersandar pada penelitian-penelitian yang dilakukan bangsa lain.
“Jangan orang asing yang selalu membuat penelitian. Saya suka jengkel, bukan saya antiasing, tapi ke mana ya bangsa Indonesia?” tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah membentuk BRIN sebagai lembaga induk penelitian di Indonesia. Pembentukan badan ini menuai kritik karena melebur setidaknya 39 lembaga penelitian yang sebelumnya telah berdiri.
Selain itu, pendirian BRIN juga dikritik karena dianggap politis. Jokowi menempatkan Megawati Soekarnoputri, yang notabene pimpinan partai politik, sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.***