Desa-desa di sekitar Taman Nasional Lore Lindu di wilayah Tampo Lore, Poso, Sulawesi Tengah mempunyai sejumlah tradisi istimewa dalam penyambutan tamu. Selain tradisi Pekasiwia yang dimulai dengan Meaju lalu menyerahkan ayam putih, telur ayam dan menyajikan tuak di gelas bambu kepada tetamu, musik bambu juga adalah bagian pentingnya.

Bila kita bertandang ke wilayah Tampo Lore; Lore Utara, Lore Timur, Lore Peore, Lore Tengah dan Lore Barat, kita akan kerap menyaksikan penampilan musik tradisi ini.

Momen peringatan hari-hari nasional, utamanya hari ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan setiap 17 Agustus selalu diramaikan dengan lomba musik bambu. Begitu pun saat hendak menyambut tetamu penting. Itulah yang mereka tampilkan saat Komandan Korem 132 Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, MA saat bertandang ke Kantor Kepolisian Lore Tengah, Rabu, 13 Oktober 2021 lalu.

Sebuah grup musik bambu terdiri dari banyak pemain, terdiri dari perempuan dan laki-laki. Alat musik dibuat sendiri oleh masyarakat setempat. Di tiap desa ada yang ahli yang membuat alat musik tiup ini. Bentuknya juga beragam. Ada yang mirip terompet besar namun dibuat dari bambu. Grup ini mempunyai seorang dirigen untuk mengatur agar musik selaras dan harmoni.

Instrument suling yang kecil biasanya dimainkan oleh para wanita sedangkan para lelaki memainkan instrument yang besar. Nada-nada yang dimainkan bukanlah nada pentatonik namun nada diatonik seperti alat musik pada umumnya.

Anda ingin menyaksikannya? Tonton saja di sini.

https://youtu.be/he7_sXjw2-o