Asisten rumah tangga atau PRT Ferdy Sambo, Daryanto atau buang darah Yosua pada 8 Juli 2022 dengan menggunakan serok kayu.

Keterangan itu disampaikan Kodir dalam persidangan Hendra Kurniawan dan Agus Nur Patria terkait kasus perintangan penyidikan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

“Menggunakan serokan, kemudian kain lap,” ujar Kodir.

Darah Yosua yang sudah diserok itu lalu dibuang ke kamar mandi. Kesaksian Kodir, dia juga sempat melihat pecahan kaca dan serpihan tembok di dekat jasad Yosua tergeletak.

“Darah Yosua dibuang ke kamar mandi. Seperti pecahan beling dekat meja makan. Runtuhan tembok,” ucap Kodir.

PRT Ngibrit Dengar Tembakan

Daryanto alias Kodir mengaku sempat lari keluar rumah usai mendengar beberapa kali suara tembakan dari dalam rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan sewaktu insiden pembunuhan Brigadir Yosua.

Keterangan itu disampaikan Kodir sewaktu bersaksi dalam persidangan Bharada Ricard Eliezer atau Bharada E di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin (31/10/2022).

Ihwalnya, Majelis Hakim bertanya apa yang dilakukan Kodir ketika mendengar suara letusan tembakan dari dalam rumah. Dia mengaku langsung lari keluar karena merasa panik.

“Saat ada letusan gimana?” tanya Majelis Hakim.

Majelis Hakim kemudian mencecar Kodir perihal kondisi di dalam rumah saat itu. Kepada Hakim, Kodir mengaku melihat ada bercak Yosua yang bertumpahan di dalam rumah.

“Ada bercak darah yang mulia,” ucap Kodir.

“Siapa yang bersihin bercak darah?” tanya Majelis Hakim.

Kodir sendiri mengatakan tidak sempat melihat jasad Yosua seusai penembakkan. Dia mengaku hanya diminta untuk membersihkan bercak-bercak darah dari jasad Yosua. Kodir buang darah Yosua.

“Siap saya yang mulia,” jelas Kodir. ***