Seorang perempuan Manado ditelanjangi, dianiaya dengan cara dijambak rambutnya, dipukul, dan ditendang di badan dan kepala, hingga diseret ke dalam kamar. Wanita tersebut dituduh mencuri uang dari para pelaku penganiayaan yang juga wanita.

Tak hanya itu, aksi keji ini direkam dan kemudian tersebar di media sosial hingga menjadi viral. Kecaman pun langsung datang dari warganet dan masyarakat umum.

Dalam video viral tersebut, perempuan Manado itu dipaksa untuk mengakui bahwa dirinya telah mencuri uang milik para wanita yang menganiaya. Sambil dipukul dan ditendang, para pelaku terus memaksa korban untuk mengaku telah mencuri.

BACA INI JUGA:  Info Orang Hilang: Queen Restiana Tebisi Dilaporkan Hilang sejak 27 Agustus 2025

Sementara itu, korban sambil menangis terus bersumpah bahwa dirinya tidak mengambil uang yang dituduhkan.

“Saya tidak ambil. Betul. Demi Tuhan saya tidak ambil, saya tidak berdusta,” kata perempuan Manado itu sembari terisak.

“Mengaku cepat! Sakit badan kamu. Cepat ambil. Kamu sembunyi di mana? Saya mau taruh kamu di depan biar kamu malu,” kata para penganiaya sambil memukul dan menendang.

BACA INI JUGA:  Danau Tonawuhu, Danau Toba Mini di Lembah Behoa

Kejadian penganiayaan perempuan Manado ini berlanjut hingga korban diseret ke dalam kamar yang diduga milik korban. Korban terus dipukul hingga harus merayap di lantai karena terus ditendang, dipukul, dan dijambak.

Korban hanya bisa menangis dan meminta untuk memeriksa apakah ada uang yang dituduhkan tersebut. Korban juga terus bersumpah bahwa dia tidak mengambil uang itu.

“Saya tidak berdusta betul. Aduh. Di sini saya simpan barang, saya tidak punya uang. Kak, saya tidak berdusta. Kak benar saya tidak ambil,” ujar korban yang terus menangis sambil menahan sakit dipukul.

BACA INI JUGA:  Ini Sosok Polwan Cantik di Balik Anjing Pelacak di Lokasi Gempabumi Cianjur

Para pelaku, yang terdiri dari dua wanita, tampak tak peduli dan terus memukul korban sambil memaksa bahwa korban adalah pencuri yang telah mengambil uang mereka.

Sementara itu, informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa meskipun menggunakan dialek Manado, kejadian tersebut terjadi di salah satu SPA atau panti pijat di wilayah Sulawesi Tengah. Baik korban maupun para pelaku penganiayaan memang berasal dari Sulawesi Utara. ***