Satuan Tugas Operasi Madago Raya melakukan pembersihan di beberapa lokasi yang dipastikan merupakan persembunyian kelompok Mujahiddin Indonesia Timur pimpinan Qatar di wilayah Manggalapi dan Tagara, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Sejumlah barang bukti pembersihan itu digelar di hadapan Kapolda Sulteng, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, Danrem 132 Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, MA dan sejumlah perwira di jajaran Polda Sulteng, Korem 132 Tadulako dan Satgas Madago Raya.

Sejumlah perlengkapan lapangan yang digunakan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur digelar.

Berikut barang-barang yang berhasil dikuasai oleh Satgas Madago Raya dari persembunyian kelompok itu:

  1. Ransel besar (4 buah)
  2. Hammock (6 buah)
  3. Solar Cell (3 buah)
  4. Power Bank (3 buah)
  5. Converter DC – AC
  6. HT UHF produksi China
  7. HP Nokia model lama tanpa simcard dan baterai
  8. Kepala Charger HP (7 buah)
  9. Parang/golok (2 bilah)
  10. Gergaji besar (1 buah)
  11. Gergaji kecil (1 buah)
  12. Selimut (4 buah)
  13. Celana panjang ( 5 helai)
  14. Celana pendek (1 helai)
  15. Terpal untuk tenda (2 buah)
  16. Mimis (peluru senapan angin)
  17. Pakaian
  18. Alat-alat masak
  19. Alat makan dan minum
  20. Tali pancing
  21. Obat-obatan (antibiotik, anti nyeri dan anti diare)
  22. Bahan Makanan (Beras, Jagung, Ubi, Keladi dan Tepung Terigu)
  23. Bumbu-bumbu dapur (garam, vetsin/micin, teh dan kopi)
  24. Tongkat kayu panjang (1 buah)
  25. Senter kepala (2 buah)
  26. Jarum, benang jahit dan silet
  27. Alat potong kuku
  28. Badge Simbol ISIS (ukuran kecil)
BACA INI JUGA:  'Kalau Kamu Paspampres Memang Kenapa' Picu Anggota Datangi Polres Jakbar

Satgas menyatakan diduga kuat barang-barang tersebut merupakan milik kelompok MIT di bawah pimpinan Qatar. Jumlah mereka diperkirakan sekitar 4 – 6 orang.

“Disitanya sejumlah barang-barang tersebut, dipastikan akan menyulitkan pelarian kelompok ini. Mereka akan kekurangan bahan makanan dan perlengkapan pendukung lainnya,” kata Penanggung Jawab Komando Operasi Satgas Madago Raya, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso di Palu, Minggu, 27 Juni 2021.

BACA INI JUGA:  Perempuan Terobos Istana Bawa Pistol FN

Ia juga menyebutkan demi keamanan, masyarakat atau petani setempat akan dibatasi untuk menuju ke kebun-kebun mereka di wilayah tersebut.

Di saat sama, Komandan Korem 132 Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf menyebutkan bahwa banyaknya barang bukti itu memperlihatkan masih adanya dukungan atau simpati pada kelompok itu.

Olehnya, ia mengingatkan agar masyarakat setempat berhenti menjadi pendukung kelompok bersenjata ini. Caranya dengan cara tidak lagi memasok informasi dan logistik lainnya kepada mereka.

Berbicara di Palu, Sulawesi Tengah, Farid yang juga Wakil Komandan Satuan Tugas Operasi Madago Raya, memastikan persenjataan kelompok ini sudah tidak memadai lagi.

Tentara kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur, 6 Juli 1969 ini menyatakan pula sembilan anggota kelompok Ali Kalora ini dalam keadan kekurangan makanan dan lainnya.

“Bagi kami sebenarnya mudah melumpuhkan sembilan orang ini bila ditemukan.. Kesulitannya adalah mereka dibantu informasi oleh masyarakat. Dibantu pula logistiknya oleh masyarakat yang merupakan simpatisan mereka. Pergerakan pasukan dan informasi lainya mudah mereka ketahui dan bahan makanan mereka pun selalu dipasok oleh simpatisan,” sebut mantan Komandan Korem 162 Wira Bakti Mataram ini.

BACA INI JUGA:  Sehatkah Nasi Putih Dimakan Penderita Diabetes? Inilah Jawaban Ahli Diet

Menurutnya, hal itu adalah persoalan penting. Olehnya ia mengimbau masyarakat, bila ingin kalau operasi ini selesai, untuk menghentikan pasokan logistik dan informasi kepada kelompok itu.

“Kalau mereka tidak disupport dengan informasi dan logistik, mereka di atas akan kelaparan sehingga dengan mudah mereka dilumpukan. Lalu dibawa untuk diadili untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di negara kita,” sebutnya.

Dari informasi lapangan diketahui kelompok ini bergerak di antara Salubanga hingga ke Poso Pesisir Utara lalu ke Manggalapi. Salubanga adalah wilayah Kabupaten Parigi Moutong dan Poso Pesisir Utara berada di wilayah Kabupaten Poso. Sementara Manggalapi adalah wilayah Kabupaten Sigi. ***