Pasca pengadangan tenaga medis dari Dinas Kesehatan dan pembunuhan seorang petani di Poso Pesisir Selatan, jalur Poso – Sangginora – Lembah Napu, Satuan Tugas Operasi Tinombala mendapat dukungan TNI Angkatan Darat dari Batalyon Infanteri Para Raider 502 Ujwala Yudha dari Jabung, Malang, Jawa Timur. Pasukan bawah kendali operasi Polri ini akan ditugaskan di Poso. Pasukan ini akan memburu kelompok Mujahiddin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora.
Sabtu, 15 Agustus 2020 siang, 1 satuan setingkat kompi (SSK), pasukan TNI Angkatan Darat yang merupakan bagian dari Brigade Infanteri Lintas Udara 18 Trisula Kostrad ini akan bergabung dengan Satuan Tugas Operasi Tinombala. Mereka akan ditempatkan di Poso, Sulawesi Tengah/ hingga berakhirnya masa perpanjangan Tahap III Operasi Tinombala pada September 2020 mendatang. Penempatan pasukan ini sewaktu-waktu dapat diperpanjang lagi.
“TNI hadir di sini membantu kepolisian dalam rangka menciptakan situasi keamanan yang kondusif bagi perekonomian daerah dan masyarakat,” sebut Kapolda Sulteng, Inspektur Jenderal Polisi Syafril Nursal.
Syafril menyatakan bahwa kehadiran pasukan perbantuan ini dinilai sudah cukup kuat untuk membantu Kepolisian.
Sesuai penjelasan Syafril, jumlah daftar pencarian orang (DPO) kasus terorisme saat ini masih berjumlah 13 orang. Mereka diperkirakan berada di wilayah Lore atau Lembah Napu.
Kelompok ini adalah sisa-sisa kelompok Mujahiddin Indonesia Timur yang dulu dipimpin Santoso alias Abu Wardah. Santoso tewas ditembak Satgas Operasi Tinombala pada Juli 2016. Saat ini, kelompok tersebut dipimpin Ali Kalora. ***