Lembaga Survei Indonesia (LSI) meramal Pilpres 2024 mendatang bakal berlangsung dua putaran.
Pasalnya, tak ada satu pun sosok kandidat bakal calon presiden yang dominan dalam seluruh simulasi yang dilakukan LSI.
Dari seluruh simulasi yang dilakukan LSI, muncul tiga kuat capres 2024, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Bila Pilpres 2024 berlangsung dalam dua putaran, maka dua dari tiga nama itu bakal kembali bersaing.
Dari simulasi yang dilakukan LSI, Anies Baswedan jadi kandidat yang paling tidak diunggulkan bila harus berduel langsung dengan Prabowo maupun Ganjar.
Pada simulasi tertutup dua nama, Ganjar versus Anies, sebanyak 46,7 persen responden memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sedangkan, responden yang memilih Anies hanya 39,2 persen, serta 14,1 responden lainnya tak menjawab atau tidak tahu.
Bahkan, Anies diprediksi kalah telak bila harus berduel dengan Prabowo Subianto di putaran kedua.
Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Gerindra itu meraih 51,7 persen suara responden.
Berbanding terbalik dengan Anies, Prabowo Subianto justru jadi kandidat kuat Presiden RI pengganti Joko Widodo.
Bila berduel dengan Ganjar, eks Danjen Kopassus itu meraih 49,2 persen suara.
Sedangkan bakal calon presiden yang dideklarasikan PDIP itu hanya meraih 39,7 persen suara.
Untuk responden yang tak tahu atau tak menjawab di simulasi tertutup Ganjar versus Prabowo ini jumlahnya ada 11,1 persen.
“Dalam simulasi putaran kedua, baik simulasi satu nama maupun pasangan, Prabowo Subianto cenderung selalu unggul,” demikian isi hasil survei tersebut dikutip Kamis (4/5/2023).
“Namun tingkat dukungan umumnya belum mencapai lebih dari 50 persen,” dalam tambahan penjelasannya.
Sebagai informasi, survei LSI ini dilakukan pada periode 12 April hingga 17 April 202 dengan melibatkan 1.220 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Seluruh responden ini merupakan warga negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah saat dilakukan survei.
Adapun pengambilan data dilakukan dengan metode random sampling dan seluruh responden diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Hasil jajak pendapat ini memiliki tingkat kepercayaan hingga 95 persen dengan margin of error di angka plus minus 2,9 persen. ***