Dalam sebuah rekaman video yang beredar Rusdi Mastura menyebutkan bahwa bantuan langsung tunai (BLT) Rp1 juta per kepala keluarga yang dia maksud menjadi programnya akan diberikan setiap bulan Puasa. Rekaman video itu diambil saat ia berkampanye di wilayah Parigi Moutong.

Dalam video itu, ia juga menyebutkan bahwa ‘adalah kacang-kacang’ untuk mendapatkan dana Rp400 miliar untuk bantuan bulan puasa itu.

Sebelumnya dalam sejumlah kampanye Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng Longki Djanggola yang menyebutkan APBD Sulteng total hanya Rp4,5 triliun, sementara bila dibayarkan BLT maka seperti itu juga nilainya. Artinya APBD kita akan habis hanya untuk BLT. Menurut Longki itu program yang tak bisa dinalar.

“Ada pula dia menyebutkan bahwa seminggu setelah dilantik sebagai Gubernur, ia akan menunaikan janjinya. Dia ambil dari mana dananya? Bukannya bila pelantikan pada Juni mendatang, maka alokasi APBD yang dipakai adalah yang sudah disahkan oleh DPRD. Bagaimana mungkin megutakatik alokasi pembiayaan. Saya kita sebagai mantan Wali Kota dia tahu soal itu,” tukas Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan, Stivan Helmy Sandagang saat dihubungi Senin, 30 November 2020.

Seperti diketahui, KPUD Sulteng telah meminta pasangan Rusdi Mastura – Ma’mun Amir menjadikan program BLT Rp1 juta per kepala keluarga sebagai programnya. Bahkan mereka membuatkan kartu khususnya. Oleh KPUD Sulteng kartu itu kemudian diminta ditarik karena bukan bahan kampanye resmi.

Belakangan, setelah dikritik soal sumber dana dan skema pembiayaan programnya, Rusdi menjelaskan bahwa BLT itu hanya akan diberikan pada saat Bulan Puasa bukan setiap bulan.

“Ini jadinya bantuan bulan puasa, bukan lagi bantuan langsung tunai,” kelakar Stivan. ***