Wabah Covid-19 belum usai. Orang-orang terpapar virus baru nan mematikan itu masih terus bertambah. Tak terkecuali di wilayah Sulawesi Tengah.
Pusat Data dan Informasi Covid-19 Sulawesi Tengah, per Jumat, 2 Oktober 2020 melaporkan lagi adanya penambahan kasus positif dari empat wilayah kabupaten. Tercatat masing-masing di Palu bertambah 4 orang, Donggala 4 orang, Poso 1 orang dan Banggai 1 orang.
Saat ini jumlah pengidap Covid-19 yang masih dirawat sebanyak 142 orang.
Lalu tersiar kabar. Riuh jadinya. 6 karyawan PT Telkom Wilayah Telekomunikasi Sulawesi Tengah dinyatakan positif Covid-19 lewat uji usap pada Rabu (23/9/2020).
General Manager PT Telkom Sulteng, Ichwan Muhammadiah membenarkan soal itu. Ia mengatakan paparan ini berawal saat salah seorang pelajar yang magang di kantor Witel Sulteng terkonfirmasi positif Covid-19.
Saat itu juga Satuan Tugas Covid-19 Telkom segera mengambil langkah preventif dengan menelusuri karyawan organik dan non organik di kantor Telkom Witel Sulteng Palu.
Hasil penelusuran pertama, terdata 42 karyawan yang pernah kontak langsung dengan pelajar magang yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut.
“Dua kali tracking, diperoleh sekitar 100 orang yang diduga pernah kontak langsung dengan yang bersangkutan,” kata Ichwan.
Selanjutnya kata Ichwan, pada Rabu (23/9), Satgas COVID-19 Telkom Witel Sulteng langsung melakukan swab terhadap seluruh karyawan Telkom grup Sulteng, termasuk non karyawan yang pernah kontak langsung.
“Kami bukan melakukan rapid test, tapi kami langsung melakukan swab test agar diperoleh hasil yang meyakinkan, swab test itu kami lakukan dengan dana sendiri bukan hanya terhadap karyawan (Telkom,red), tetapi terhadap non karyawan juga kami swab berdasarkan hasil tracking itu,” ujarnya.
Hasilnya menurut Ichwan, 6 orang dinyatakan positif dengan status orang tanpa gejala (OTG). Saat ini, 6 orang itu sedang dalam penanganan Satgas Telkom di bawah pengawasan Satgas COVID-19 Provinsi Sulteng untuk isolasi mandiri.
Menyusul lagi kabar selanjutnya. Sebanyak 7 karyawan Bank Sulteng diketahui mengidap Covid-19. Setelah Bank Pemerintah Provinsi Sulteng itu melakukan rapid diagnostic test kepada 300 Karyawan Cabang Utama, Cabang Palu Barat, Cabang Sigi, atau Karyawan yang baru saja selesai melaksanakan pendidikan.
Dari hasil RDT terdapat 40 karyawan yang Reaktif dan sesuai Protokol Tetap (protap) wajib dilanjutkan ke tahap test usap.
“Dari hasil test usap (Swab Test) terdapat 7 orang karyawan yang terkonfirmasi positif Corona dengan status Orang Tanpa Gejala atau OTG sebanyak 6 orang dan 1 orang dengan gejala klinis,” demikian rilis PT. Bank Sulteng, Jumat (2/10/2020).
Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Bank Sulteng akan menutup sementara beberapa Kantor Payment Point yang diantaranya RS. Undata, RS. Madani dan Gedung Workshop sampai situasi terkendali.
Menindaklanjuti hasil test itu mereka telah melakukan kordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng melalui Gugus Covid-19 PT. Bank Sulteng untuk melakukan isolasi mandiri bagi karyawan yang terpapar di tempat yang telah disiapkan oleh Pemerintah.
Sejatinya, ini sudah dapat diduga. Masa new normal yang sudah dimulai akan memicu penyebaran virus ini.
Nah, bagaimana dengan pemilihan kepala daerah yang jelang di depan mata? Tentu saja itu sangat mengkuatirkan. Kerumunan orang saat kampanye dan tahapan pilkada lain tentu saja sulit dihindari. Itulah mengapa Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan Alkhairaat serta sejumlah organisasi massa lainnya meminta Pilkada ditunda sampai pandemi benar-benar usai.
Tengok saja kabar ini; Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman terkonfirmasi positif Covid-19 sekembalinya dari Makassar, Sulawesi Selatan. Kepastiannya didapat usai dia menjalani tes PCR atau swab test pada Kamis (17/9/2020).
Setelah itu, Ketua KPU Sulawesi Selatan, Faisal Amir terkonfirmasi positif covid-19 usai hasil uji usap, Jumat (18/9/2020). Sebelumnya, Selasa, (15/9/2020), Faisal mendampingi Arief selama kunjungan kerjanya di Makassar.
Sebelumnya Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting Manik dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona usai menjalani swab test. Evi dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (9/9/2020).
Beruntung belum ada kabar serupa di lingkungan KPU Sulteng, pun dari kerumunan massa kampanye pasangan kepala daerah. Tapi hal itu bukan tak mungkin. Sayangnya, Pemerintah kukuh melanjutkan pilkada.
Presiden Joko Widodo sudah menyatakan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 harus tetap dilaksanakan di tengah pandemi. Pasalnya, tak ada satu pun negara termasuk Indonesia yang mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir.
“Penyelenggaraan pilkada harus tetap dilakukan dan tidak bisa menunggu sampai pandemi berakhir, karena memang kita tidak tahu, negara mana pun tidak tahu kapan pandemi Covid ini berakhir,” ujar Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat terbatas tentang lanjutan pembahasan ‘Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak’ seperti yang disiarkan di akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (8/9/2020) lalu.
Bila sudah begitu, tinggal kitalah yang pintar-pintar menjaga diri. Tetaplah #pakaimasker, #rajincucitangan dan #jagajarak #hindarikerumunan bila kita beraktifitas di luar rumah. ***