Kepada Yang tak Kuhormati Jaksa Fedrik Adhar. Dulu aku suka melihat Pak Jaksa berjalan gagah dengan seragam penuh tanda pangkat.

Pada Hakim dan Polisi pun aku kagum. Sebab tangan mereka dipakai tegakan hukum dan keadilan.

Aku memikirkan Jenderal Hoegeng yang jujur dan rendah hati itu. Aku memikirkan Baharuddin Lopa yang amanah dan alim itu. Aku bahkan bermimpi tentang Hakim Bao yang adil dan tak pandang bulu itu.

BACA INI JUGA:  Kenangan Manis di antara Kopra dan Tombong Kelapa

Tapi kemarin aku kecewa pada mereka. Aku tak membenci. Aku cuma kecewa. Aku kecewa melihat cara mereka mengurus kasus saudara sebangsaku. Cuma aku masih berharap, mereka mengembalikan kekagumanku.

BACA INI JUGA:  Mengolah Gambar AI dengan Json Prompt

Khusus buat Jaksa Fedrik Adhar kukirimkan padamu surat dalam amplop putih. Ku rekat pinggiran amplopnya dengan ludahku. Cuma sebaris kalimat aku tuliskan: Aku tak lagi bisa percaya padamu.

BACA INI JUGA:  Buaya Berkalung Ban, Kisahnya Berakhir Bahagia

Demikian isi suratku yang ku tulis dengan hati kecewa penuh.

Kelapa Gading, Sigi, 16 Juni 2020

(Adaptasi dari Surat Amplop Putih untuk PBB gubahan penyair dan budayawan Taufik Ismail)