“Di gerobak menuju pasar…Ada anak sapi dengan mata sedih…Tinggi di atasnya ada burung layang-layang…Terbang cepat di angkasa…”
Itu adalah lirik lagu berjudul Donna Donna, yang menggugah hati. Lagu ini akrab di telinga kita usai muncul di film Soe Hok Gie pada 2005. Ya, Donna Donna memang menjadi salah satu lagu tema dalam film tentang aktivis Universitas Indonesia pada zaman Orde Lama itu.
Lagu Donna Donna muncul di salah satu adegan di mana Ira, sahabat Gie menyanyikan lagu ini dengan iringan gitar dan musik yang mendayu.
Mau tahu kisah di balik lagu ini? Mari saya ceritakan pada Anda semua.
“Dona Dona” yang sohor sebagai ” Donna, Donna ” menceritakan tentang anak sapi yang dibawa ke tempat penyembelihan ternak. Lagu ini ditulis oleh Sholom Secunda dan Aaron Zeitlin . Awalnya lagu bahasa Yiddish “Dana Dana”, juga dikenal sebagai “Dos Kelbl” (Anak Sapi; Yiddish). Lagu ini menjadi lagu wajib dalam drama-drama Yiddish.
Yiddish sendiri adalah bahasa Ashkenazim yang digunakan oleh keturunan Yahudi di Eropa Tengah dan Timur. Lagu aslinya ditulis dalam abjad Ibrani.
Lagu ‘Dana Dana' pertama kali dinyanyikan pada 1941.
Ada berbagai pandangan tentang arti kata ‘Dana, dana' dalam versi asli lagu Yiddish, yang diulang enam belas kali dalam setiap chorus.
Kata ‘dana, dana' adalah refrein umum dalam lagu rakyat Polandia, sering terdengar dalam formula seperti ‘Oj, dana dana, moja dana'. Beberapa percaya itu menjadi kata yang tidak masuk akal, tetapi mungkin memiliki asal-usul ritual sebelumnya dalam lagu Polandia atau meniru alat musik.
Zeitlin, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dunia berbahasa Polandia sebelum beremigrasi ke AS pada tahun 1939, kemungkinan mengambil ‘dana' dari sumber ini.
Sebuah komentar muncul di surat kabar Ibrani Haaretz, memberikan arti Dana sebagai suara yang biasa dibuat oleh pemandu kereta kuda untuk mendorong kuda agar terus melangkah maju sambil menyeret bebannya yang berat.
Menurut komentar di Haaretz, terjemahan kata Dana (dari bahasa Yiddish ke bahasa Ibrani) diberikan oleh Kol Israel pada 1962, ketika lagu tersebut dibawakan oleh Nechama Hendel. Dalam kamus bahasa gaul John Camden Hotten, kata Dana berhubungan dengan kereta malam atau tukang sampah dalam bahasa gaul Jerman/Austria kuno.
Dalam bahasa Turki , Azerbaijan dan bahasa Turki lainnya “dana” berarti “anak sapi yang disapih”.
Salah seorang yang mempopulerkan lagu ini adalah penyanyi, penulis lagu dan aktivis sosial Amerika, Joana Baez yang kini berusia 75 tahun.
Lagu ini sejatinya memang adalah lagu kritik sosial pada masanya. Dekat dengan kehidupan para petani di Amerika Selatan saat itu.
Mari simak liriknya dalam Inggris, dan terjemahannya dalam Indonesia, lalu dengarkan lagunya.
Inggris:
On a wagon bound for market
there's a calf with a mournful eye.
High above him there's a swallow,
winging swiftly through the sky.
How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summer's night.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
“Stop complaining!” said the farmer,
“Who told you a calf to be?
Why don't you have wings to fly with,
like the swallow so proud and free?”
How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summer's night.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Calves are easily bound and slaughtered,
never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
like the swallow has learned to fly.
How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summer's night.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Indonesia:
Di gerobak menuju pasar
ada anak sapi dengan mata sedih.
Tinggi di atasnya ada burung layang-layang,
terbang cepat di angkasa.
Bagaimana angin tertawa,
mereka tertawa dengan sekuat tenaga.
Tertawa dan tertawa sepanjang hari,
dan setengah malam musim panas.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
“Berhenti mengeluh!” kata petani,
“Siapa yang menyuruhmu menjadi anak sapi?
Mengapa kau tak punya sayap untuk terbang,
seperti burung layang-layang yang begitu bangga dan bebas?”
Bagaimana angin tertawa,
mereka tertawa dengan sekuat tenaga.
Tertawa dan tertawa sepanjang hari,
dan setengah malam musim panas.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Anak sapi mudah diikat dan disembelih,
tidak pernah tahu alasannya.
Tetapi siapa pun yang menghargai kebebasan,
seperti burung layang-layang yang belajar terbang.
Bagaimana angin tertawa,
mereka tertawa dengan sekuat tenaga.
Tertawa dan tertawa sepanjang hari,
dan setengah malam musim panas.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Selamat menikmati lagunya. ***