Tujuh dari delapan pekerja lampu jalan yang tersengat listrik di Kota Palu pada Senin (5/9/2022) disebut tidak mengenakan peralatan standar keamanan, unsavety action dan unsavety Condition.
Pekerjaan pemasangan Traffic light sollar cell ini hanya mengenakan sendal jepit saat mengerjakan lampu jalanan di jalan dekat bundaran STQ Kota Palu.
“(Mereka) dengan kondisi tidak mengenakan peralatan safety seperti sepatu dan perlengkapan lainnya, hanya pakai sendal jepit.” Demikian Kepala Seksi Penerangan Jalan Umum PLN Cabang Palu, Ika Safitri di konfirmasi wartawan Senin (5/9/2022).
“(Ini) unsave condition dan unsave action,” tandas Ika lagi.
Menurut Ika Safitri pekerjaan pemasangan lampu jalan ini tidak berkoordinasi dengan PLN sebelumnya.
“Biasanya kami mengimbau pekerjaan yang berdekatan dengan listrik apalagi 20 KV harusnya berkoordinasi dengan PLN dulu,” jelasnya lagi.
Ika menambahkan bahwa pekerjaan tersebut adalah milik Dinas Perhubungan. Dinas Perhubungan juga tidak berkoordinasi dengan PLN saat melakukan pekerjaan pemasangan lampu jalan.
Sebelumnya delapan pekerja lampu jalan di Kota Palu tersengat listrik tegangan tinggi. Lima mengalami luka parah dan kini tiga pekerja meninggal dunia. Peristiwa terjadi Senin pagi (6/9/2022).
Diperkirakan sekira pukul 09.30 wita ke delapan pekerja lampu jalan sedang memperbaiki lampu jalan yang berada di bundaran STQ Palu Jalan Soekarno Hatta, Kota Palu.
Salah satu pekerja bernama Wahyu tiba-tiba kesetrum saat sedang memperbaiki lampu jalan. Saat itu ke tujuh rekan kerja lain segera menolong Wahyu. Nahas ke enam pekerja tersebut ikut kesetrum aliran tiang listrik lampu jalan.
Akibatnya pekerja lampu jalan itu mengalami luka bakar. Kemudian kedelapan pekerja dilarikan ke rumah sakit Undata palu, guna pertolongan medis. Jumlah pekerja meninggal dunia menjadi tiga orang. Sebelumnya Winarto yang mengalami luka bakar kritis, kini informasinya telah meninggal dunia.
Ke 8 pekerja tersebut yaitu:
- Suhari (luka bakar)
- Sahiri (luka bakar)
- Hariyanto(luka bakar)
- Dani ( meninggal dunia )
- Wahyu (meninggal dunia)
- Catur (luka bakar)
- Winarto ( luka bakar kritis )
- Sularso (luka bakar biasa )***