Blouse dari Kain Kulit Kayu (1938)

Baju wanita dari kain kulit kayu ini berasal dari Kulawi, Sigi, Sulawesi Tengah. Dalam perjalannya pernah disimpan di Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen – Museum Seni dan Ilmu Pengetahuan yang saat itu masih berdiri di Batavia – Sekarang DKI Jakarta – Ibu Kota Pemerintahan Kolonial Belanda di Indonesia.

Museum ini adalah milik Koninklijk Bataviaasch Genootschap, Lembaga Ilmu Pengetahuan yang diakui Kerajaan Belanda di masa itu. Museum ini menjadi cikal bakal kelahiran KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde KITLV) atau Royal Institute for the Linguistics, Geography and Ethnology (Institut Bahasa, Geografi dan Etnologi Kerajaan Belanda). Saat ini KITLV berada di bawah pengelolaan Leiden University, Netherland.

Busana berbahan kain kulit kayu ini menjadi koleksi museum sejak 1938, dan sekarang disimpan di KITLV Leiden.

Perhatikan corak dan motifnya. Sungguh leluhur kita di Sulawesi Tengah sudah mengenal mode dan fashion yang maju di masa itu. Tinggalan budaya ini sudah menyatakan dengan jelas bahwa masyarakat Sulawesi Tengah di kala itu sungguh berperadaban maju.

Pantaslah beberapa penelitian mengisyaratkan bahwa Sulawesi Tengah, utamanya wilayah sekitar Lembah Napu saat ini adalah pusat peradaban sejak 3000 – 4000 tahun lalu. Sungguh leluhur kita memiliki tradisi dan budaya yang paripurna di masanya. ***