TNI-Polri tak ingin mengulur waktu untuk bisa segera memberi tekanan pada Kelompok Kriminal Bersenjata/Organisasi Papua Merdeka – KKB/OPM.

Di Kabupaten pecahan Paniai ini beberapa hari terakhir terasa mencekam lantaran kontak tembak antara aparat keamanan dan masih terjadi. Alhasil warga setempat merasa tidak nyaman dan memilih mengamankan diri.

Kapolda mengatakan untuk mengendalikan situasi ini ia telah mengirimkan pasukan brimob untuk melakukan penegakan hukum. Dipertegas bahwa pasukan yang didatangkan ini tak lagi sekedar memberikan pengamanan melainkan penegakan hukum yang artinya para pelaku yang terus menebar terror akan dikejar.

“Hingga Kamis kemarin masih ada gangguan tembakan dari KKB/OPM dan kami akan segera dorong perbantuan dan Jumat ini kami berharap ada yang sudah landing perkuatan untuk melakukan penindakan. Yang diturunkan dari Satgas Damai Cartenz dan dari TNI. Ini untuk penegakan hukum,” kata Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Jumat (3/5/2024).

Ia mengatakan jika pasukannya sudah masuk maka pihaknya akan segera menyusun langkah taktis dan teknis untuk menangani menyeluruh. Terkait jumlah personil yang leih dulu diturunkan kata Kapolda sudah ada 20 personil brimob yang tiba di Intan Jaya dan jumlah ini akan kembali ditambah.

“Kami terkendala penerbangan sebab 2 heli kami masih dalam proses maintenance.” imbuhnya.

Disinggung soal kondisi pemerintahan di Intan Jaya, Kapolda menyampaikan bahwa di Sugapa pemerintahan pasti terganggu dimana dari waktu ke waktu hingga pasca pemilu dan jika terjadi gangguan maka para pejabat akan memilih keluar dari Intan Jaya sedangkan yang masih bertahan adalah aparat TNI Polri ditambah BKO.

Ditambahkan Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon bahwa aparat TNI Polri akhirnya berhasil menguasai yang sebelumnya dibuat mencekam oleh OPM.

“OPM telah mengganggu keamanan dan berusaha menguasai wilayah Homeyo selama tiga hari berturut-turut,” kata Richard dalam rilisnya.

Aksi ini dimulai serangan terhadap Polsek Homeyo pada tanggal 30 April 2024 yang mengakibatkan seorang remaja bernama Alexsander Parapak meninggal dunia dan dilanjutkan dengan aksi pembakaran bangunan SD Inpres Pogapa pada hari Rabu 1/5/2024, dan upaya penyerangan terhadap Koramil 1705-05/Homeyo pada tanggal 2 Mei 2024.

“Serangan KKB/OPM selama tiga hari di Homeyo telah menimbulkan ketakutan bagi masyarakat setempat, bahkan ada beberapa masyarakat yang pergi mengungsi mengamankan diri. Akibat aksi gangguan bersenjata dan pembakaran yang dilakukan oleh OPM tersebut juga melumpuhkan aktivitas masyarakat setempat. Kami akhirnya melancarkan operasi penindakan terhadap OPM yang berada di Distrik Homeyo,” tegas Richard.

“Aparat gabungan TNI Polri tersebut melibatkan satuan jajaran Komando Operasi TNI (Koops TNI) Habema dan Satgas Nanggala Damai Cartenz. Hasil yang didapatkan dari operasi tersebut adalah berangsur-angsur pulihnya situasi keamanan wilayah Distrik Homeyo dari aksi-aksi sporadis OPM. Operasi Penindakan tegas terhadap OPM di wilayah Distrik Homeyo merupakan upaya menciptakan keamanan wilayah yang akan mendukung semua proses percepatan pembangunan Papua,” ujar Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon. ***