Donald Trump sering mengungkapkan keraguan terhadap kecerdasan mental Joe Biden, Presiden Amerika Serikat saat ini, dalam berbagai kesempatan, termasuk kampanye dan media sosial.
Dalam pidatonya di konvensi Turning Point Action di Detroit, Donald Trump menyatakan, “Dia bahkan tidak tahu apa arti kata ‘inflasi'. Saya pikir dia harus mengikuti tes kognitif seperti yang saya lakukan.” Pernyataan ini menggambarkan ketidakyakinannya terhadap kemampuan intelektual Joe Biden, yang sering kali menjadi fokus kritiknya.
Donald Trump juga menyinggung Dr. Ronny Jackson, mantan dokter Gedung Putih dan anggota Kongres Texas, yang memberikan penilaian kesehatan positif terhadap Trump. “Dia adalah dokter Gedung Putih, dan dia berkata bahwa saya adalah presiden yang paling sehat, menurutnya, dalam sejarah, jadi saya langsung sangat menyukainya,” tambah Trump.
Pertanyaan Donald Trump mengenai kesiapan Joe Biden untuk maju dalam pemilihan presiden berikutnya menjadi salah satu tema utama kampanyenya. Meskipun demikian, kritik atas komentarnya yang kontroversial tidak terelakkan, dengan banyak kritikus online memanfaatkan kesalahan verbal Trump untuk menyerangnya.
Pada tahun 2018, Trump secara sukarela menjalani tes kognitif, yang dijelaskan oleh Jackson sebagai evaluasi untuk mendeteksi tanda-tanda awal kehilangan ingatan dan gangguan kognitif ringan. Tes ini melibatkan sejumlah ujian seperti mengingat daftar kata-kata, mendengarkan dan mengulang nomor acak, dan melakukan tugas-tugas lain untuk menilai fungsi kognitif.
Kritik terhadap Joe Biden dan pengujian kognitif Donald Trump merupakan bagian dari dinamika politik yang kompleks dalam persiapan pemilihan presiden berikutnya di Amerika Serikat. ***