Unjuk rasa pada Senin, 5 Desember 2022, di Ibu Kota Ulaanbaatar, Mongolia, berujung ricuh saat demonstran merangsek ke Istana Negara dan mendapat perlawanan dari kepolisian anti-huru-hara. Aksi protes di Ulaanbaatar sudah berlangsung selama tiga hari menyusul investigasi atas dugaan pencurian besar-besaran batu bara yang akan diekspor.

Rekaman video yang beredar di dunia maya memperlihatkan sekelompok orang berunjuk rasa di depan Istana Negara di jantung Kota Ulaanbaatar. Mereka menuntut investigasi yang transparan dalam skandal batu bara ini dan menuntut nama para pelaku dipublikasi. Dalam rekaman video terlihat demonstran membawa sejumlah spanduk bertuliskan ‘jangan curi masa depan kami’ dan ‘mari hidup dengan adil dan indah di Mongolia’.

BACA INI JUGA:  Catat Rekor, Baru 15 Menit Dilantik Jadi Bupati, Sunjaya Purwadi Sastra Langsung Dicopot

Mengutip Tempo.co, sebuah pohon natal yang didirikan di depan gedung Istana Negara, dilaporkan dibakar dalam unjuk rasa yang berujung ricuh. Sejumlah foto yang belum bisa diverifikasi, beredar online.

Sejumlah demonstran ada yang nekat menerobos gedung Istana Negara melalui pintu masuk utama. Mereka lalu lari menerobos sebuah barikade aparat kepolsiain setelah berada di dalam gedung.

BACA INI JUGA:  Ibu dan Adik Support Alvin Faiz Setelah Gugatan Cerai

Beberapa demonstran terekam bertengkar dengan aparat keamanan di dalam gedung Istana Negara. Media di Mongolia mewartakan banyak dari mereka kemudian ditahan, namun sudah dibebaskan kembali.

Setidaknya ada enam aparat kepolisian dan empat demonstran yang mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut. Otoritas Kota Ulaanbaatar diduga telah menerbitkan surat perintah pembubaran paksa demonstran oleh aparat kepolisian. Parlemen Mongolia menggelar rapat luar biasa untuk mengevaluasi situasi yang terjadi ini.

Pemerintah Mongolia dilaporkan telah membentuk tim satgas untuk menangani tuntutan para demonstran dan mendesak warga yang tidak puas agar mau berdialog.

BACA INI JUGA:  Apa itu Peta Terra Infinita yang lagi Viral Tiktok?

“Banyak anggota pemerintah yang lebih kaya dan hidup (lebih) mewah daripada warga negara, dan bagaimana mereka bisa begitu tenang ketika warga membeli roti per potong, bukan roti? Itulah alasan mengapa saya ‘Saya memprotes hari ini demi kebaikan rakyat,” kata seorang pengunjuk rasa kepada TenGer TV seperti dilaporkan Reuters.com. ***

Baca berita terbaru jafarbuaisme.com di Google News.