Berbicara usai dengar pendapat di DPRD Sulawesi Tengah, Rabu, 2 Juni 2021, Ustadz Adnan Arsal dan Pendeta Rinaldi Damanik bersama-sama menyatakan bahwa aksi terorisme di Poso adalah musuh bersama. DPRD Sulteng yang menjadwalkan RDP dengan Satuan Tugas Operasi Madago juga mengundang Pemerintah Kabupaten Poso dan tokoh agama setempat.

“Kami, umat Islam Poso dan lintas agama menyatakan bahwa para pemberontak di Gunung Biru sana adalah musuh bersama kita. Kami sudah bertemu lima kali dengan lintas agama untuk menyepakati hal ini,” sebut Ustadz Adnan Arsal, pemimpin Pondok Pesantren Amanah Poso saat dimintai tanggapan.

Pernyataan Adnan diamini oleh Pendeta Rinaldy Damanik, mantan Ketua Umum Majelis Sinode Gereja Kristen Tentena.

“Perbuatan yang mereka lakukan itu adalah perbuatan kekerasan melawan kemanusiaan. Korbannya pun bukan hanya umat Kristiani tapi juga umat agama lain. Olehnya saya sepakat dengan pernyataan Ustad Adnan bahwa mereka yang melakukan itu adalah musuh bersama kita,” tandas Rinaldy Damanik.

Menyambung kedua tokoh agama itu, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso dan Komandan Korem 132 Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, MA juga menegaskan hal sama: Di Poso tak ada lagi konflik antaragama, yang ada adalah aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok Mujahiddin Indonesia Timur.

“Apa yang terjadi di Poso, itu tidak berkaitan dengan agama, tapi murni aksi terorisme. Olehnya saya sepakat itu menjadi musuh bersama kita,” tekan Abdul Rakhman Baso dalam konferensi pers bersama di Gedung DPRD Sulteng ini. ***

https://youtu.be/SOqpI92YeRM