Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat mengeluarkan travel advisory atau peringatan perjalanan bagi warganya yang berpergian ke Indonesia. Ancaman terorisme dan bencana alam menjadi perhatiannya selain pandemi global. Pemerintah AS menilai beberapa area di Indonesia memiliki peningkatan risiko tersebut.
Amerika menyebutkan teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Indonesia. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran.
Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menyatakan keprihatinannya terkait larangan tersebut. Ia menyebtukan bahwa Kapolda Sulteng dan Danrem 132 Tadulako serta Pemerintah Pusat berkompeten untuk menjawab soal itu.
“Saya prihatin dengan himbauan larangan berkunjung ke Sulawesi Tengah. Namun untuk memastikan soal keamanan dan ketertiban masyarakat di Sulteng, silahkan tanyakan ke Kapolda dan Danrem,” tukas Longki.
Ia juga mempertanyakan, sampai kapan ancaman teroris ini berlangsung dan menjadi momok bagi Sulawesi Tengah. ***