Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengungkapkan ada modus perakitan bom bermodus pembelian sajadah dengan transaksi miliaran rupiah di Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Mahfud saat memberikan pengarahan pada Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 13 Juni 2023. Mahfud memperingatkan ada siber teroris yang memanfaatkan teknologi digital untuk melancarkan serangan dan merekrut anggota baru.

BACA INI JUGA:  96 Aftershocks Hit Poso: Hundreds of Homes Damaged, Thousands Displaced

Mahfud menjelaskan banyak pengiriman uang untuk teroris melalui teknologi digital. Ia mengatakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan banyak transaksi mencurigakan yang mengalir ke suatu daerah. Setelah perusahaan tersebut dilacak, kata Mahfud, uang tersebut untuk aktivitas terorisme.

BACA INI JUGA:  Pembaretan di Yonif 711/Raksatama; Warek III Untad: Menwa itu Potensi Akademiknya Bagus dan Disiplin

“Uangnya miliaran. Namun, tapi tidak ada feedback-nya dari perusahaan yang dikirimi itu, sajadah,” kata Mahfud Md. “Yang kemudian setelah dilacak-dilacak itu digunakan untuk merakit bom, dan sebagainya-sebagainya. Begini ini.”

Mahfud, yang juga merupakan ketua Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), mengatakan ada juga negara yang menyokong serangan siber. Ia menyebut serangan tersebut untuk mengintai atau mencuri informasi.

BACA INI JUGA:  2 Tewas, 1 Kritis usai Pesta Miras Oplosan di Kediri, Korban Masih Satu Keluarga

“Di sini ada data pribadi bocor, Bjorka, pembicaraan telepon antara presiden dengan menteri bocor dulu Wikileaks. Dan bisa lebih dahsyat dari itu, hanya saja ini tidak kita ketahui,” kata Mahfud Md.

Ikuti jafarbuaisme.com di Google News.