Ratusan siswa SMA di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengikuti kegiatan hipnoterapi yang digelar oleh Satgas III Preventif Operasi Madago Raya.

Kegiatan ini digelar sebagai upaya untuk mengatasi berbagai masalah psikologis dan emosional, seperti kecemasan, stres, fobia, dan kebiasaan buruk, serta meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional para siswa.

Hipnoterapi dilaksanakan di dua sekolah berbeda, yakni SMAN 1 Poso dan SMAN 3 Poso. Di SMAN 1 Poso, kegiatan diikuti oleh 213 siswa, dipandu oleh PS. Kaurren Subbagrenmin Sat Brimobda Sulteng, Iptu Kusairi, S.Sos, M.Pd.

BACA INI JUGA:  Mantan Napiter Anak Jadi Backpacker Ikut Misi Jelajahi Nusantara Sampaikan Pesan Perdamaian

Sedangkan di SMAN 3 Poso, sebanyak 208 siswa turut serta di bawah arahan PS. Kasi Provos Sat Brimobda Sulteng, Iptu Zulfahdy Nur Lubis.

Kegiatan ini digelar atas arahan Dansat Brimob Polda Sulteng, Kombes Pol Kurniawan Tandi Rongre, selaku Kasatgas III Preventif Ops Madago Raya.

“Ini merupakan upaya untuk membangun kembali kepercayaan diri, optimisme, dan semangat nasionalisme generasi muda di wilayah Poso,” ujar Kombes Kurniawan Tandi Rongre, S.I.K.,M.Si dalam keterangannya, pada Selasa (29/7/2025).

BACA INI JUGA:  30 Jam Pasca Kejadian, Polisi Ringkus Pelaku Pembantaian Anak di Sienjo

Kegiatan hipnoterapi mendapat sambutan antusias dari para siswa dan guru. Banyak siswa terlihat antusias mengikuti setiap sesi yang dikemas dengan metode relaksasi dan motivasi. Tak sedikit pula yang menyampaikan harapan agar kegiatan ini rutin dilakukan.

Kepala SMAN 1 Poso, Hermanto, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Satgas Madago Raya. Ia menilai kegiatan ini tidak hanya membantu pemulihan psikologis siswa, tapi juga memperkuat karakter kebangsaan mereka.

BACA INI JUGA:  Begini Cara Danrem Tadulako Beri Semangat Pasukan TNI Pemburu Teroris

“Semoga ini menjadi awal yang baik untuk memperkuat semangat nasionalisme dan kebersamaan di kalangan pelajar,” kata Hermanto.

Hal senada disampaikan Wakasek SMAN 3 Poso, Ahmad Masruri. Ia berharap kegiatan seperti ini terus didukung agar dampak positifnya bisa dirasakan jangka panjang.

“Ini bisa jadi stimulus serta menjadi pemicu semangat baru bagi siswa kami untuk lebih percaya diri dan mencintai tanah air,” pungkasnya. ***