Daging babi dianggap jadi biang kerok meluasnya kembali wabah Covid-19 di Wuhan. Pemerintah China mengunci sebagian wilayah Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei. Ini merupakan pertama kalinya setelah hampir tiga tahun lalu, penyakit itu muncul di kota tersebut.
Lebih dari 800.000 orang dikunci hingga 30 Oktober. Kota itu telah mencatat 240 kasus Covid-19 selama 14 hari terakhir, dengan 20 hingga 25 kasus baru setiap minggu.
Mengutip Reuters dan AFP, diyakini babi menjadi biang keladi. Penjualan daging babi di beberapa bagian kota terbukti menjadi salah satu sumber penyebaran.
“Wuhan juga cegah penjualan daging babi di beberapa bagian kota,” tulis The Guardian, merujuk gambar dan posting di media sosial.
“Ini setelah pihak berwenang mengatakan satu kasus Covid telah dikaitkan dengan rantai pasokan daging babi lokal,” jelas media Inggris itu.
Bukan hanya Wuhan, kenaikan kasus juga terjadi di Guangzhou, kota terbesar keempat di China berdasarkan hasil ekonomi dan ibu kota provinsi Guangdong. Sejak Kamis, lebih banyak jalan dan lingkungan ditutup.
Di Xining, ibu kota provinsi Qinghai, hal sama juga terjadi. Ini pun terlihat dari unggahan warga di media sosial yang menceritakan bagaimana mereka kekurangan pangan, di tengah kenaikan inflasi harga barang, saat otoritas kesehatan di kota berpenduduk 2,5 juta orang itu mengadakan penguncian.
“Untuk mengurangi risiko penularan, beberapa toko sayur dan buah telah ditutup dan dikarantina,” kata seorang pejabat pemerintah Xining.
Sementara itu, kota-kota besar lainnya seperti Datong dan Xi-an, pemerintah telah menerapkan pembatasan baru minggu ini untuk mengendalikan wabah lokal. Di Beijing, taman hiburan Universal Resort ditutup sejak Rabu ,setelah setidaknya satu pengunjung dinyatakan positif terkena virus corona.
Di Zhengzhou, terjadi wabah di sebuah pabrik yang mempekerjakan sekitar 300.000 orang dan dikenal sebagai produsen iPhone terbesar di dunia. Meski demikian, Foxconn Technology Group, yang menjalankan fasilitas tersebut, menjamin operasi dan produksi relatif stabil.
“Langkah-langkah kesehatan dan keselamatan bagi karyawan sedang dipertahankan,” kata pembuat elektronik Taiwan itu.
“Kami memberikan jaminan yang diperlukan untuk mata pencaharian, termasuk pasokan material, kenyamanan psikologis, dan umpan balik yang responsif,” tambahnya. ***