Angka 4 dan 13 tidak pernah dipakai sebagai nomor kamar hotel ataupun lainnya. Sebagian orang meyakini kalau angka itu dapat membawa kesialan pada hidup.

Oleh sebab itu, dalam keseharian, serta 13 kerap kali tidak dipakai buat penomoran pada kamar hotel, lift, no lantai pada gedung besar, pelat no kendaraan, serta yang lain.

Mereka yakin sepanjang tidak memakai angka tersebut, kesialan atau ketidakberuntungan tak hendak mendatangi bisnis mereka.

Kemudian, apa alibi angka 4 dan 13 disebut sebagai angka sial dalam skala global?

Angka 4

Dikutip dari Bloomberg (28/9/2015), bagi orang Cina, angka 4 dikira sial sebab secara pengucapan/ kedengarannya sangat mirip dengan kata “kematian”.

Dampaknya, gedung- gedung Cina biasanya tidak mengenakan penomoran 4 sebagai nomor lantai.

Demikian pula, pengemudi Cina sebisa bisa jadi menjauhi pelat nomor yang berakhiran angka 4.

Karena, mereka pula bisa memilah dari banyak opsi dengan nomor yang terbuat secara acak.

Bila dibolehkan banyak yang memilah pelat nomor secara acak, bila tidak, paling tidak mereka hendak memilah satu angka yang angka terakhirnya bukan “4”.

Saking takutnya orang China memilih angka 4 pada nomor pelat kendaraannya sebut kelompok studi melakukan penelitian soal itu.

Diketahui, suatu kelompok studi internasional melaporkan bila 6 nomor ekor pelat (0, 1, 2, 3, 5, serta 7) mencerminkan bagian statistik kendaraan yang adil, kira- kira 10 persen.

3 angka keberuntungan (6, 8, serta 9) banyak dipakai pada ujung pelat, sebesar 12 ataupun 13 persen.

Sebaliknya, pelat no berakhiran 4, cuma mencakup 1 sampai 3 persen dari seluruh mobil.

Tidak hanya Cina, orang Jepang pula meyakini angka 4 merupakan angka yang kurang beruntung.

Misalnya, industri pembentuk kamera Jepang, Fuji, melupakan seri 4 serta melompat ke seri 5 dari 3.

Dikutip dari LiveScience (13/5/2011), dalam budaya barat, angka 13 dikira selaku angka sial.

Kepercayaan ini pula membuat orang- orang menjauhi menikah ataupun membeli rumah bertepatan pada tanggal 13.

Mereka yang takut pada angka 13 itu disebut sebagai triskaidekaphobics.

“Tidak terdapat informasi ataupun keterangan apapun buat mengonfirmasi kalau angka 13 merupakan angka sial,” kata Igor Radun dari Human Factors and Safety Behavior Group di Institut Ilmu Perilaku di Universitas Helsinki, Finlandia.

“Tidak terdapat alibi buat meyakini kalau nomor berapa pun sebagai nomor beruntung atau tidak,” kata Radun.

Baginya, tidak terdapat angka keberuntungan ataupun pembawa sial. Angka- angka itu cuma terdapat di kepala kita serta bisa jadi jadi sesuatu keberuntungan cuma bila kita membuatnya menjadi semacam itu. ***