Banjir di Sulawesi Barat mengakibatkan akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju terputus. Genangan air dan lumpur menutupi badan jalan.

“Iya belum tembus, saya coba hubungi UPTD Jalan Sampai sekarang (informasinya) tidak tembus,” kata Kepala Pelaksana BPBD Majene, Ilhamsyah, Kamis (27/10/2022).

Akibat curah yang cukup tinggi, kata Ilhamsyah, luapan Sungai Saleppa meluap hingga merendam rumah warga dan fasilitas umum yang berada di Kota Majene dan melumpuhkan aktivitas masyarakat.

BACA INI JUGA:  Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Mamuju, Rumah Warga dan Aula Polda Sulbar Rusak

“Yang terdampak ini ada di Kota Majene yakni Kecamata Banggae dan Banggae Timur. Curah hujan yang cukup tinggi sejak tadi subuh, ditambah ada sungai yang meluap sehingga terjadi banjir dan bersamaan dengan air pasang laut sehingga air tidak cepat mengalir ke laut,” jelasnya.

Meski demikian, Ilhamsyah mengklaim ketinggian air yang sempat merendam rumah warga sudah mulai surut.

BACA INI JUGA:  Morowali dan Kota Palu Berstatus Zona Merah Covid-19

“Kondisi sekarang mulai surut, namun masih ada beberapa titik yang masih tergenang, cuman sudah bisa dilalui kendaraan warga. Sudah surut,” bebernya.

Sementara ini, kata Ilhamsyah pihaknya masih melakukan asesmen dan memantau di beberapa titik yang masih tergenang air. Namun, ia mengaku belum mendapatkan jumlah kepala keluarga (KK) yang berada di dua kecamatan yang mengalami dampak akibat banjir di Sulawesi Barat ini.

BACA INI JUGA:  Panglima TNI Bersikap Soal Tudingan Oknum TNI Intervensi Tambang Ilegal di Kaltim

“Kalau KK yang ada di situ bisa mencapai seribu lebih karena wilayahnya sangat luas ada beberapa kelurahan. Jadi seribuan KK. Tidak ada korban jiwa. Sementara ini, kita melakukan asesmen dimana titik-titik terjadinya banjir, apakah ada titik yang belum terpantau,” pungkasnya. ***