Wakil Inspektur Jenderal TNI, Mayor Jenderal TNI Farid Makruf, MA pada kunjungan pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) di Poso, Selasa, 28 Juni 2022 menyambangi Taman Banua Sintuvu Maroso di lingkungan Koramil 1307-01 Poso Kota.
Banua Sintuvu Maroso adalah wahana resolusi konflik dan pemeliharaan perdamaian yang didirikan Korem 132/Tadulako bekerjasama dengan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Demokrasi, Universitas Sintuvu Maroso.
Konsepsinya diwujudkan dalam bentuk cegah tangkal radikalisme sejak usia dini hingga usia perguruan tinggi, pendirian perpustakaan, taman bermain dengan foto-foto pahlawan Indonesia dll.
Pada proses cegah tangkal radikalisme, anak-anak usia SD, SMP dan SMA diajak mengenal kekuatan pertahanan keamanan di Batalyon Infanteri 714/Sintuvu Maroso, ceramah dan diskusi pembinaan wawasan kebangsaan.
Sementara para mahasiswa Unsimar setelah melalui pembekalan langsung melakukan praktik pembelajaran wawasan kebangsaan di sekolah-sekolah agama dan umum yang menjadi sasaran.
“Saya berterima kasih pada mahasiswa-mahasiswi Unsimar dan para civitas akademikanya, Pak Suandi Panti, Ibu Sartika Patalau dan lainnya yang selama ini telah bekerja keras mewujudkan wahana Banua Sintuvu Maroso ini dan turun langsung ke sekolah-sekolah dalam rangka pembinaan wawasan kebangsaan sebagai upaya cegah tangkal radikalisme,” sebut mantan Danrem 132 Tadulako 2021-2022 ini.
Pernyataan Farid disahuti oleh Muhammad Amiruddin, alumni Unsimar yang selama rentang waktu enam bulan pada 2021 bekerja untuk pengembangan Banua Sintuvu Maroso.
“Saya punya pengalaman saat mengajar di beberapa sekolah dasar, saat kami minta mereka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, ada yang sama sekali tak hafal. Ada pula yang hafal dengan baik. Jadi saat itu kami tahu pangkal masalahnya adalah lemahnya peletakan dasar-dasar kebangsaan pada anak-anak usia dini. Sehingga kami mengupayakan bisa membantu mereka,” tuturnya.
Begitu pula pengalaman Safitri Sabila, mahasiswi Unsimar. Saat mengajar, karena hendak melihat materi-materi pembelajaran di gawai pintarnya, ia ditegur oleh orang tua murid. Rupanya menjauhkan anak-anak mereka dari teknologi.
“Padahal teknologi itu bisa digunakan secara positif untuk pembelajaran anak didik,” tukas dia.
Pengalaman-pengalaman itu didengar langsung pula oleh angggota tim dari Inspektorat Jenderal TNI, Laksamana Pertama TNI Agus Priyatna dan Kolonel Infanteri Heriyadi beserta Kepala Seksi Operasi Korem 132 Tadulako, Letnan Kolonel Infanteri Kusnandar Hidayat, Dandim 1307 Poso Dandim 1307/Poso Letnan Kolonel Inf Gusti Nyoman Mertayasa dan Komandan Batalyon Infanteri 714/Sintuvu Maroso Letnan Kolonel Infanteri Awaluddin.
Adapun Sartika Andi Patau yang membidani kelahiran Pusat Pengkajian dan Pengembangan Demokrasi, Universitas Sintuvu Maroso menyebutkan, “generasi Tana Poso harus tahu bagaimana menjaga harmonisasi, bagaimana bekerja sama, menjaga kerukununan, bersosialisasi, hidup bersama, hidup rukun dalam perbedaan.”
Di saat sama, Ia berharap agar program ini bisa terus didukung oleh Korem 132 Tadulako meski Mayjen TNI Farid Makruf tak lagi menjadi Danrem.
“Saya sudah menyampaikan kepada Ibu Bupati Poso soal program ini. Ibu Bupati sudah menyahuti. Jadi misalnya rekan-rekan di Banua Sintuvu Maroso punya program silahkan disampaikan kepada Ibu Bupati,” sambung Farid.
Suwardhi Pantih, Rektor Universitas Sintuvu Maroso yang juga hadir pada kegiatan itu mengucapkan terima kasih pada perhatian dan dukungan Farid dan jajaran Korem 132 Tadulako, Kodim 1307 Poso, Batalyon Infanteri 714 Sintuvu Maroso dan Koramil 1307-01 Poso Kota atas kegiatan Banua Sintuvu Maroso.
Kegiatan itu diakhiri dengan foto bersama di depan Taman Pengembangan Karakter Banua Sintuvu Maroso. ***