Wilayah Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, mendadak jadi pusat perhatian setelah insiden tragis yang menimpa Burhanis, bos rental mobil asal Jakarta. Kejadian ini sukses membuat Sukolilo dikenal sebagai “Sarang Bandit”. Wow, seperti film mafia saja!

Google Maps pun ikut heboh. Nama-nama lokasi di Sukolilo berubah jadi seram semua. Mulai dari “”, “Khusus Maling dan Penadah”, hingga “Awas! Kawasan maling Kendaraan”. Bahkan, Mapolsek Sukolilo diubah jadi “Kantor Pelindung Maling”. Wah, sungguh kreatif, ya netizen!

Desa Sumbersoko, lokasi insiden, tak luput dari aksi tagging netizen. Desa ini sekarang punya julukan baru: “ Sarang Maling”. Bahkan, objek wisata di sebelah timur Sukolilo kena imbas, berubah jadi “Kampung Maling”.

Semuanya berawal dari unggahan akun Twitter @infojateng yang memviralkan tangkapan layar peta Sukolilo dengan berbagai julukan mencekam. Nama-nama desa dan tempat lain ikut berubah jadi “Desa Setan”, “Kampung Babi SDM Rendah”, hingga “Surga Maling”. Serasa main game horor saja!

Reaksi Pemerintah Pati

Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, ikut buka suara. Ia mengaku prihatin dengan kejadian ini dan menegaskan bahwa Sukolilo bukanlah ‘sarang bandit' dan tidak seburuk itu.

“Sukolilo dianggap sarang bandit, tapi sebenarnya baik-baik saja,” katanya dengan nada meyakinkan.

Agar kejadian Sukolilo disebut ‘sarang bandit' serupa tidak terulang, Pemkab Pati menggandeng tokoh masyarakat dan berbagai elemen lainnya untuk komunikasi intensif. Semoga ini bukan cuma obrolan warung kopi, ya!

Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono, juga tak tinggal diam. Ia langsung mengadakan Rapat Koordinasi Kecamatan (Rakorcam) dengan berbagai pihak, dari Kapolsek hingga kepala desa dan pengurus organisasi keagamaan. Tujuannya? Menjaga keamanan dan ketertiban supaya tidak ada lagi main hakim sendiri.

Andrik berharap kegiatan serupa bisa dilakukan di tingkat desa agar semua elemen masyarakat bisa berkomunikasi dengan baik. Ia juga menekankan pentingnya tidak main hakim sendiri.

Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan edukasi dan sosialisasi secara masif. Ia mengimbau warga untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik tanpa main hakim sendiri.

Semoga saja setelah segala upaya ini, Sukolilo bisa kembali tenang dan aman. Siapa tahu, nanti Sukolilo malah jadi destinasi wisata baru yang terkenal bukan karena tag seramnya, tapi karena keramahan warganya!

Henggar juga berharap insiden tagging Google Maps di mana Sukolilo ditandai sebagai ‘sarang bandit' ini tidak berdampak buruk pada iklim investasi yang sudah baik di Pati. Ia yakin bahwa kondisi ini adalah keprihatinan bersama yang bisa diatasi. Jadi, para investor, jangan ragu-ragu ya!

Jadi, bagi kalian yang mau liburan atau investasi di Sukolilo, jangan takut. Meski banyak drama, tapi di balik itu semua, Sukolilo tetap indah kok. Atau, siapa tahu, kalian malah dapat pengalaman seru yang tak terlupakan! ***