Warga Sulawesi Tengah kembali dikejutkan dengan guncangan gempa bumi yang cukup lama, Senin, 26 Juli 2021, pukul 20:09:07 Waktu Indonesia Tengah malam ini. Gempa berlokasi di koordinat: 0.73 Lintang Selatan dan 121.92 Bujur Timur.

Badan Klimatologi, Meteorologi dan Geofisika merilis gempa bumi berkedalaman 10 kilometer ini terjadi di
59 kilometer Timur Laut Tojo Unauna.

Warga di Kota Palu, Sigi, Tolitoli, Morowali, Poso dan Parigi Moutong merasakan guncangan gempa yang sangat kuat dan lama.

Di Kota Ampana, terlihat dalam sejumlah video amatir yang diterima redaksi, warga mulai mencari dataran tinggi. Kota Ampana memang terletak di sepanjang bibir laut Teluk Tomini.

Mohammad Said Badjeber, warga Ampana Kota mengatakan bahwa warga menjadi panik, karena lampu listrik juga tiba-tiba padam, sehingga membuat situasinya menjadi mencekam.

“Tapi ini sudah dalam keadaan aman. Keluarga saya sudah kembali ke dalam rumah. Saya sementara mengecek air laut di Pantai Dondo,” kata dia.

Dari rilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral diketahui Wilayah yang terletak dekat dengan sumber gempa bumi adalah Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, terutama daerah Pulau Una-una, Batudaka, Togean, dan Walea.

Morfologi wilayah kabupaten Tojo Una-una umumnya merupakan pegunungan dan perbukitan landai hingga terjal, dan sebagian merupakan pedataran. Daerah Kecamatan Ampana sebagai ibu kota Kabupaten Tojo Una-Una merupakan daerah pedataran dengan kemiringan 0-2 persen.

Daerah ini tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier (terdiri – dari batuan metamorf dan meta sedimen), Tersier (terdiri – dari batuan sedimen dan batuan rombakan gunungapi) dan Endapan Kuarter (terdiri – dari endapan aluvial dan rombakan dari batuan sekitarnya).

Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.
Selain itu morfologi perbukitan terjal yang tertutup oleh batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah/ longsoran apabila dipicu oleh guncangan gempabumi kuat di daerah ini dan juga curah hujan tinggi. **