Gubernur Cudy Sebut Hanya Dua Presiden Yang Benar-Benar Melaksanakan Pembangunan. Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura mengatakan bahwa pertumbuhan pembangunan yang saat ini kita lihat di tengah-tengah bangsa ini hanya terlihat pada pemerintahan Soeharto dan pada pemerintahan Ir. Joko Widodo.

 “Kita melihat pembangunan pada Jaman Presiden Suharto sangat dirasakan masyarakat. Ada Inpres yang memberikan akses pendidikan kepada masyarakat sampai ke pelosok tanah air”.

“Demikian Juga Ir. Joko Widodo, pembangunan infrastrukturnya sangat membanggakan dan merata di seluruh tanah air,” tandas Gubernur Cudi.

Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura saat menghadiri acara Musyawarah Rakyat (Musra) Provinsi yang Ke-22 untuk menentukan pemimpin penerus Presiden RI Ir. Joko Widodo di Tahun 2024 – 2029 yang dilaksanakan di di JCC Palu, Minggu, (5/3/2023).

Gubernur Cudy juga menyoroti sistem Pemilu yang menurutnya saat ini tidak mencerminkan semangat Pancasila, terutama pada Sila ke- 4 Pancasila. Sementara amanat sila 4 Pancasila ” Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan. Namun yang berlaku saat ini system demokrasi One Man One Vote.  

“Sehingga dengan sistem Pemilu saat ini kita sudah keluar dari semangat Pancasila yang digagas para pendiri bangsa Kita terdahulu.”

Gubernur Cudy mengapresiasi pelaksanaan Musra di Sulawesi Tengah yang bertujuan untuk mendengarkan aspirasi dari rakyat siapa pemimpin yang diharapkan rakyat Sulawesi Tengah .

“Saya Sebagai Gubernur menyerahkan pilihan itu kepada rakyat siapa pemimpin bangsa ke depan yang di kehendaki, yang dapat meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, apakah Prabowo, apakah Ganjar Pranowo , Anies Baswedan, Airlangga Hartarto, semuanya tergantung aspirasi rakyat,” tandas Gubernur Cudi.

Gubernur Cudi juga menyampaikan bahwa pemimpin nasional Ke depan harus memberikan perhatian yang serius kepada daerah.

“Sulawesi Tengah yang memiliki Kekayaan Yang berlimpah harus mampu mengejar ketertinggalan,” tandasnya .

“Gubernur meminta semua masyarakat harus bersatu untuk memajukan Sulawesi Tengah” harus merebut dan mengejar kemajuan daerah kita.

Dengan potensi yang ada saat ini PAD kata Gubernur Cudi, Sulteng sudah meningkat dari Rp900 miliar sebelumnya, saat ini sudah mencapai Rp 1,7 triliun. Angka kemiskinan dan pengangguran turun1 persen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 7,28, SAKIP naik dari B menjadi Nilai BB.  “Ke depan harus kita tingkatkan fiskal kita melalui PAD Sampai Rp3 triliun,” tandas Gubernur Cudi.

Gubernur berharap melalui MUSRA ini nanti, rakyat bisa memilih pemimpinnya. “Pilihlah calon pemimpin terbaik, kuat dan berani dalam mengambil keputusan untuk membangun dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa,”tandasnya.

Sebelumnya, Koordinator Panitia Musra Provinsi ke-22 di Provinsi Sulteng, Ronny Tanusaputra , menyampaikan Musra adalah jalan lurus , upaya mewujudkan demokrasi Pancasila. Musra juga adalah manivestasi dari Kedaulatan di tangan rakyat untuk memilih dan menentukan kepemimpinan nasional sebagaimana amanat pendiri bangsa ketika memproklamirkan kemerdekaan Indonesia sebagai negara dan bangsa.

Ronny Tanusaputra juga menyampaikan bahwa kegiatan Musra yang dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan rentetan Kegiatan Musra di seluruh provinsi. Dan Musra ke 22 yang dilaksanakan di Sulteng ini hanya dengan persiapan yang sangat singkat selama 30 hari.

“ Hal ini dapat terlaksana atas semangat dan keterpanggilan seluruh relawan yang memiliki ekspektasi kepemimpinan nasional di masa depan tetap menjadi Pilihan Rakyat 100 persen,” kata Ronny.

Ronny Tanusaputra menyampaikan melalui Musra ini sesuai dengan harapan Ir. Joko Widodo yang mengharapkan adanya aspirasi dari akar rumput merupakan demokrasi yang benar – benar mendengarkan, melihat dan merasakan dan menyalurkan aspirasi masyarakat sehingga semua relawan Yang mencintai Joko Widodo harus dapat mengawal jalan lurus tersebut. Menurutnya, rakyat Indonesia menginginkan sosok pemimpin yang dicintai rakyat seperti figur Joko Widodo. Sehingga Musra Relawan Joko Widodo adalah instrumen berdemokrasi secara lurus dan konsekuen, bahwa kedaulatan di tangan rakyat sehingga Musra berkeinginan melahirkan pemimpin dari aspirasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke,  dan dari Miangas sampai Pulau Rote dengan bersatu menjaga NKRI. ***