• Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
Tuesday, 17 May 2022
JafarBua
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
No Result
View All Result

Hantu Warna-Warni di Kota Mati

Saturday, 12 December 2020
in Cerita Pendek
6 min read
5 0
6
SHARES
10
VIEWS

Ratusan bangkai hanyut dibawa aliran sungai bersejarah itu. Kepak sayap ratusan gagak hitam terdengar lebih keras dari pada biasanya. Awan hitam menggantung di langit. Kota mati, tak ada lagi tangis perempuan-perempuan muda yang kehilangan suami, tak ada ada lagi riuh tangis anak-anak yang kehilangan bapaknya.

Mereka mengungsi memburu rasa aman yang meninggalkan mereka. Yang ada tinggal bunyi dan gaung derap sepatu lars tentara dan polisi berselempang senapan yang hilir mudik di kota. Kota sudah mati. Orang-orang sudah jadi hantu. Hantu warna-warni.

Mereka saling menyapa. Saling berjabatan tangan. Tapi di tempat lain ada hantu yang saling berperang. Mereka memperebutkan kebenaran yang terbungkus di kain lusuh berwarna merah dan putih. Dengan peluru dan bom-bom mereka berteriak jika kebenaran adalah mereka dan mereka adalah kebenaran itu.

“Kebenaran itu berwarna putih,” teriak seorang laki-laki paruhbaya yang memanggul pedang panjang dan tombak bermata tiga.

“Kebenaran itu berwarna merah,” sahut laki-laki lainnya, tak kalah garang sambil mengelus-ngelus senapan berlaras dua yang diujungnya diikat kain merah.

Kepak sayap gagak semakin menggemuruh. Seakan menyatakan bahwa kebenaran itu adalah kematian. Atau mungkin kebenaran itu sebenarnya telah mati ketika senapan di tangan-tangan para lelaki-lekai tadi menyalak dan menghamburkan bau busuk mesiu.

“Kebenaran itu sesuatu yang absurd. Kebenaran itu sebenarnya tidak ada. Kebenaran itu tergantung siapa yang mengatakannya,” tutur seorang hantu perempuan berwajah cantik yang muncul tiba-tiba di tengah-tengah amarah para lelaki itu.

“Ah, itu kan kata Anda. Kebenaran itu kan barang yang ada di kain putih tadi. Itu yang aku cari sejak tadi,” sahut hantu perempuan lainnya lebih keras mengalahkan suara bom yang meledak saat kata pertama lepas dari jeratan lisannya tadi.

“Anda kan memakai kacamata berwarna putih itu. Mestinya Anda memakai berlapis-lapis kacamata untuk melihat kebenaran. Entah itu kacamata hitam, merah, kuning atau abu-abu,” sanggah seorang hantu orang tua berkacamata yang rupanya seperti guru SD di desaku yang sudah terbakar rata dengan tanah.

Aku sudah tentu mesti berdiam diri. Meski aku juga sudah menjadi hantu. Aku agak segan menimpali kata-kata hantu orang tua itu. Aku pernah jadi muridnya. Aku masih ingat ketika dengan bersemangatnya dia menceritakan warna-warni Indonesia.

“Indonesia ini terdiri dari beragam suku bangsa, beragam agama dan kepercayaan, tapi mampu hidup bersama dan saling membagi,” papar dia sambil sesekali memegang kacamatanya yang hampir jatuh dari punggung hidungnya yang sukar disebut mancung itu.

Tapi kemudian lamunanku buyar, setelah salakan senapan kembali bersahutan diiringi teriakan.


LONGKI FOR DPRRI

“Rebut kebenaran di kain putih itu, rebut kebenaran di kain merah itu.” Rintihan memilukan kembali terdengar.

Ada yang merintih lantaran tangan dan kakinya hancur jadi abu terkena bom. Ada yang langsung rubuh mencium bumi. Mereka yang langsung dipanggil ke haribaan tuhan itu, langsung menjadi hantu. Hantu-hantu bertambah lagi. Ada yang berwarnah merah, ada yang berwarna putih, ada yang berwarna hitam, bahkan ada yang berwarna abu-abu. Ada yang berkacamata kuda, ada yang berkamata dengan beberapa lapis kaca warna-warni, ada yang sama sekali tak berkacamata. Ada yang ketika jadi hantu pun masih memanggul senapan.

Page 1 of 3
123Next

Related Posts

Senyum Simpul Zinnia di Lembah Behoa
Cerita Pendek

Senyum Simpul Zinnia di Lembah Behoa

Tuesday, 26 October 2021

Kabut masih menggantung di pucuk pepohonan. Tapi pohon-pohon di sini tak lagi tinggi. Dulunya hampir...

Next Post
Bara Api di Timur Celebes: Kerling Pesona Perempuan Pamona

Bara Api di Timur Celebes: Kerling Pesona Perempuan Pamona

Quote of The Day

Bara Api di Timur Celebes: Sebuah Perkenalan

Bara Api di Timur Celebes: Aroma Kematian di Lembah Megalit

Discussion about this post

Highlight

  • Lifestyle
Anggota Kelompok MY Menyerahkan Diri ke Densus 88
Breaking News

Anggota Kelompok MY Menyerahkan Diri ke Densus 88

by Jafar Bua
Monday, 16 May 2022
0

MF alias UT, yang diduga sebagai anggota kelompok MY menyerahkan diri kepada Detasemen khusus 88 Anti Teror Mabes Polri, Senin...

Read more
Protes Larangan Ekspor CPO, Petani Sawit se-Indonesia Demo Jokowi

Protes Larangan Ekspor CPO, Petani Sawit se-Indonesia Demo Jokowi

Monday, 16 May 2022
Terkait Kelompok Teroris, Densus 88 Tangkap Sejumlah Orang di Poso dan Ampana

Terkait Kelompok Teroris, Densus 88 Tangkap Sejumlah Orang di Poso dan Ampana

Sunday, 15 May 2022
Apa Hasil Tim Investigasi Jual Beli Jabatan Pemprov Sulteng? Ini Jawabannya

Apa Hasil Tim Investigasi Jual Beli Jabatan Pemprov Sulteng? Ini Jawabannya

Tuesday, 10 May 2022
Mantan Birokrat Senior: Bila Ikut Mekanisme Baku, Tidak akan Ada Jual Beli Jabatan

Mantan Birokrat Senior: Bila Ikut Mekanisme Baku, Tidak akan Ada Jual Beli Jabatan

Tuesday, 10 May 2022

About Me

JafarBua

JAFAR BUA

Blogger & Traveler

JAFARBUAISME. Ini dapat dibaca sebagai Jafar Bua is Me; Jafar Bua adalah saya. Anda bisa pula membacanya sebagai hal-hal yang berkaitan dengan saya, Jafar Bua sebagai pribadi. Itu mencakup pikiran, gagasan, tulisan, sajak, foto, coretan atau apapun tentang saya. Bahkan bisa pula igauan dan mimpi saya

Jafarbuaisme cuma sekadar catatan-catatan saya di waktu senggang dalam pelbagai bentuk.

JAFAR BUA

NETWORKING

KABAR LUWUK

Popular

  • Kalomba, Si Siluman Kambing, Topeule dan Pokpok; Kisah Mistis dari Parigi

    Kalomba, Si Siluman Kambing, Topeule dan Pokpok; Kisah Mistis dari Parigi

    16181 shares
    Share 16153 Tweet 12
  • Kartu Sulteng Sejahtera Bukan Syarat Penerima BLT Rp1 juta per Keluarga

    4502 shares
    Share 1801 Tweet 1126
  • Dua Teroris Poso, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan Tertembak Mati

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Satgas Madago Raya Minta Keluarga Bujuk Ali Kalora, dkk Turun Gunung

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • MIT Berulah Lagi, 2 Warga Lembah Napu Tewas Digorok

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Mujahiddin Indonesia Timur Terpecah, 4 Anggota asal Poso akan Menyerah

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Tak Hubungi Keluarga Sejak 2011, Ambo alias Abu Alim Tewas Ditembak Satgas Madago Raya

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Nasib Sial Ambo, Terpisah dari Keluarga 10 Tahun, Tewas di Ujung Peluru Satgas Madago Raya

    10 shares
    Share 4 Tweet 3

  • About Me

© Copyright 2019 JAFARBUAISME , Designed & Developed by ALFATWA Multimedia.

No Result
View All Result
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me

© 2019 JafarBuaIsMe - Designed and Developed by Alfatwa Multimedia.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In