Mengapa Indonesia sering dilanda gempa bumi? Ini pertanyaan awam. Jawabannya; Secara geografis, Indonesia terletak pada rangkaian cincin api yang membentang sepanjang lempeng pasifik. Menurut BNPB, lempeng ini merupakan lempeng tektonik paling aktif di dunia. Zona ini memberikan kontribusi hampir 90 persen dari kejadian gempa bumi. Rata-rata, gempa bumi yang dihasilkan berskala besar dan mengakibatkan kehilangan nyawa serta kerugian material cukup besar.
Negara kita terletak di Jalur Gempa. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memiliki jalur antar pulau terdalam, yakni laut Banda dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter dan palung Weber yang memiliki kedalaman lebih dari 7.000 meter. Dua jalur gunung api besar dan beberapa jalur pegunungan lipatan dunia saling bertemu di negeri ini.
Kondisi tersebut merupakan bagian dari hasil pertemuan tiga lempeng tektonik besar yakni lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik. Untuk lokasi pertemuannya, lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia di lepas pantai barat Sumatera, selatan Jawa dan Nusa Tenggara. Sedangkan dengan lempeng Pasifik bertemu di bagian utara pulau Jawa dan Halmahera.
Kita pun memiliki deret gunung api terpanjang. Deretan gunung api terbentuk di sepanjang pulau Sumatera, Jawa-Bali-Nusa Tenggara, utara Sulawesi-Maluku hingga ke Papua. Gunung api itu terbentuk karena adanya aktivitas tektonik. Fakta menyebut, deretan gunung api di Indonesia merupakan yang terpanjang di Asia-Pasifik. Istilah umumnya adalah deret sirkum pasifik atau ring of fire.
Wilayah Nusantara disebut memiliki busur depan dan belakang. Wilayah atau zona yang berada di antara pertemuan lempeng dan deret gunung api biasanya disebut dengan busur depan atau zona aktif. Umumnya, di zona ini banyak terdapat patahan aktif dan sering terjadi gempa bumi.
Berikut ini, daftar guncangan gempa dahsyat bermagnitudo 8.0 – 9.1 Mw yang terjadi di wilayah kita dari 1914 – 2004.