Pelantikan Brigadir Jenderal TNI Andi Chandra As’aduddin, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Sulawesi Tengah sebagai Penjabat penjabat Bupati Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku memantik reaksi. Ada yang pro kontra dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memilih dia. Siapa sebenarnya alumni Akademi Militer 1991 ini?
Andi Chandra terlahir di Palembang, 25 Oktober 1966. Saat masih berpangkat Kolonel, ia pernah menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Sulawesi Wilayah I pada Direktorat Sulawesi dan Nusa Tenggara Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
Sosok ini bisa dibilang mengenal benar Provinsi Maluku, karena selama delapan tahun yaitu sejak 2005-2013 dirinya berkarir di lingkungan Kodam XVI Pattimura. Ia meniti separuh karirnya sebagai anggota intelijen. Ia bahkan pernah menjabat sebagai Komandan Detasemen Intelijen Kodam XVI/Pattimura. Setelahnya, ia dipromosikan menjadi Batalyon Infanteri Raider 733/Masariku, Ambon, Maluku.
Setelah dari Kota Ambon, ia pindah tugas ke Maluku Utara. Naik jabatan lagi sebagai Dandim 1501/Ternate. Pada 31 Agustus 2020, setelah dipromosi menjadi Kepala BIN Daerah Sulawesi Tengah, dia mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigjen. Ia satu angkatan pula dengan Wakil Inspektur Jenderal TNI Farid Makruf, MA, yang sebelumnya Danrem 132/Tadulako Palu.
Selama menjabat Kabinda, Andi Chandra dianggap mampu menggerakkan seluruh jajaran di daerah Sulawesi Tengah untuk membantu pemerintah mempercepat capaian vaksinasi. ***