Teka-teki identitas dua teroris yang ditembak mati Komando Pasukan Khusus yang tergabung di Komando Operasi Gabungan Khusus Tricakti akhirnya terkuak. Dua teroris yang disergap di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (11/7/2021) lalu itu adalah Qatar alias Anas alias Farel dan Rukli alias Usama.

Identitas keduanya dipastikan oleh Kepala Penanggung Jawab Kendali Operasi Madago Raya, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakman Baso di Palu, Rabu, 4 Agustus 2021. 

“Selama dua minggu ini, kita sudah lakukan uji DNA dan kita memastikan bahwa dua jenazah pertama adalah Qatar dan Rukli,” sebut Abdul Rakhman Baso.

Qatar yang dimaksudkan oleh Kapolda Sulteng ini adalah sosok bernama alias Anas alias Farel. Lelaki asal Bima, Nusa Tenggara Barat ini dikenal garang. Qatar tercatat lahir pada 10 Agustus 1994, artinya saat ini ia baru berusia 27 tahun.

Qatar bergabung dengan kelompok MIT semasa masih dipimpin oleh Santoso alias Abu Wardah. Sebelum ke Poso, ia bermukim di Bima. Ia adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah yang ditengarai berada di belakang sejumlah aksi teror di kota berjuluk ‘Kota Tepian Air’ itu.

Di Kartu Tanda Penduduk, nama aslinya adalah Muhammad Busra. Alamat aslinya di Desa Wae Racang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur sebelum pindah ke Bima.

Ciri-ciri paling menonjol Qatar adalah berkulit sawo matang agak bersih, berambut keriting, berbibir tebal dan berhidung bulat kecil.

Pengamat terorisme sekaligus Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones bahkan menyebut Qatar yang lebih berpengaruh dibanding Ali Kalora dalam tubuh MIT.

Adapun Rukli berasal dari Palu dan menikah dengan warga Poso. Sebelumnya ia bergabung dengan Kelompok Yasin, amir Jamaah Ansharut Tauhid Poso. Rukli diketahui berjualan BBM eceran dengan Ahmad Gazali di sekitar SPBU Moengko. Ia memiliki anak satu.

Ciri-ciri umumnya, berbadan sedang kurus, berkulit sawo matang dengan tinggi sekitar 165 centimeter. Rambutnya ikal dan tidak berjenggot maupun berkumis.

Diketahui, Rukli lahir di Ponggerang, Pantai Barat, Donggala pada 29 Desember 1999. ***