Ini Kisah Ketua Mualaf Centre Indonesia, Steven Indra Wibowo atau Koh Steven, mengislamkan satu camp pekerja China yang sedang membangun perluasan Masjidil Haram. Koh Steven Islamkan 300 pekerja China di tempat suci Umat Islam ini.
Saat itu, ia pun dihadapkan kepada Amir Masjidil Haram Syaikh Abdurrahman Sudais. Koh Steven sudah menduga, ini pasti lantaran dia sudah Islamkan 300 pekerja China itu.
“Ketika saya umrah beberapa tahun silam, suatu saat, saya kaget ketika dijemput di hotel. Yang jemput beberapa askar lagi. Wah mati gue. Saya sempat berpikir bakal masuk penjara ini,” kisah Koh Steven Indra saat kajian keislaman di sebuah masjid di Kalimantan. Kajian itu disiarkan di kanal YouTube Hijrah Yuk.
Di hadapan para jamaah, Koh Steven berkisah sekitar tahun 2007, saat ia melaksanakan umrah untuk kesekian kalinya melihat kompleks Masjidil Haram sedang diperluas.
“Di sana begitu banyak para pekerja China. Nah ini menarik saya, karena sepengetahuan saya orang kafir kan tidak boleh berada di Masjidil Haram,” katanya.
Olehnya, dia ingin mengetahui para pekerja asal China itu.
“Saya lalu membeli makanan di rumah makan Turki, lantas saya bawa kepada mereka. Saya bagi-bagi makanan itu lalu ngobrol-ngobrol dengan mereka,” tutur Koh Steven.
Ko Steven akhirnya menanyakan agama mereka.
“Ya umumnya mereka tidak beragama. Saya juga bercerita tentang larangan bagi non muslim masuk Masjidil Haram. Singkat cerita, akhirnya saya berhasil mengislamkan mereka. Satu camp semua bersyahadat,” kisah Koh Steven.
Nah, sehari setelah persitiwa itulah dia kemudian didatangi askar Masjidil Haram.
“Ya kagetlah, waktu itu saya masih di hotel. Dijemput askar lagi. Sepanjang perjalanan saya sempat suudzon, kalau saya bakal lama nggak pulang nih,” kenangnya.
Sampai kemudian, dia dipertemukan dengan Syaikh Abdurrahman as-Sudais.
“Saya langsung ditanya, bisa bahasa Arab? Saya bilang Laa (tidak). English? Saya jawab Yes. Beliau malah kemudian mengatakan bahwa dia lulusan Cambridge University. Bahasa Inggrisnya jago beliau ini, bisa dites,” kata Koh Steven.
Prof. Dr. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais atau lebih dikenal dengan Syaikh Abdurrahman as-Sudais adalah Imam Besar dan Khatib Masjidil Haram. Ia juga menjabat sebagai Amir Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saat itu
“Beliau tanya ke saya; Anda tahu, siapa saya. Lha saya jawab; ya tahu lah, Anda adalah Syaikh Abdurrahman as-Sudais, Amir Masjidil Haram.”
“Lalu beliau tanya lagi; Apa yang Anda lakukan kemarin terhadap 317 pekerja China itu.”
“Saya jawab; I just convert them to Islam,” aku Koh Steven.
Menurut Steven, Syaikh Abdurrahman kemudian tanya lagi mengapa dia lakukan itu.
“Saya bilang; As long as I know, non muslim tidak boleh masuk Masjidil Haram.”
Syaikh Abdurrahman akhirnya hanya manggut-manggut, dan malah balik bertanya ke saya;
“Who are you?” “Lha, beliau sudah manggil saya kerumahnya, ternyata tidak tahu nama saya. Dari situlah kami akhirnya berbincang akrab. Beliau bahkan mengatakan; kamu tahu, saya ini lahir, besar dan bahkan kemudian menjadi imam di Masjidil Haram. Tapi saya belum pernah mengislamkan satu orang pun,” katanya.
Sejak itulah, Koh Steven kini akrab dengan Syaikh Abdurrahman as-Sudais.
“Sekarang kalau saya ke Arab Saudi, saya pasti mampir ke rumah beliau. Saya bahkan sering makan bersama dalam satu loyang. Inilah salah satu kebahagian saya menjadi Islam,” kenang Koh Steven semasa hayatnya.
Kini Koh Steven telah menghadap Sang Maha Kuasa yang memang selalu dirindukannya. Insya Allah, Koh Steven Husnul Khatimah. ***