DUA remaja berusia 13 tahun dan 15 tahun ditemukan tewas di sebuah lubang bekas bongkaran bangunan Stadion Mattoangin, Makassar, Minggu pagi (23/5/2021).

Di lokasi tersebut memang dijadikan sarana bermain anak-anak. Kondisi itu terjadi setelah pembangunan stadion kebanggaan orang Makassar itu tak kunjung dilanjutkan seperti dilansir Fajar.co.id.

Lubang dibekas galian itu pun terisi air hingga kedalaman empat meter, tampak seperti kolam. Akibatnya, anak-anak di sana pun menjadikannya sebagai sarana bermain yang kali ini berujung maut.

“Benar ada dua orang tenggelam di eks di kubangan bekas galian stadion. Tiga orang selamat dan dua meninggal,” kata Kadis Damkar Makassar, Hasanuddin.

Mereka yang tewas tenggelam adalah remaja berinisial AL (13) dan FJ (15). Sementara rekannya yang selamat berinisial RK (13).

Hasanuddin melanjutkan, sebenarnya sudah ada larangan untuk tidak berenang di kubangan air tersebut. Lantaran memiliki kedalaman yang membahayakan bagi anak-anak.

“Sudah ada larangan yang tidak berkepentingan dilarang masuk (di sekitar lokasi tenggelam),” terangnya.

Proses evakuasi dilakukan oleh 10 personel Damkar Makassar. Setelah evakuasi selesai, korban pun dibawa ke rumah duka di Jalan Kakatua 1, Makassar.

Aparat kepolisian setempat masih menyelidiki kasus ini dan berharap peristiwa ini tak terulang kembali.

Selain aparat, rupanya warga sekitar sudah sering melarang anak-anak untuk bermain di sekitar kubangan itu. Namun justru diabaikan.

Daeng Bacce (56) mengaku berulang-ulang kali melarang orang lain dan anak-anak beraktivitas di dekat kubangan sedalam empat meter itu.

“Saya sudah sering melarang. Tapi justru saya dimaki. Bahkan saya juga sudah kasih turun (ke kubangan) oli bahkan kotoran manusia tapi tidak didengar,” katanya, kepada wartawan, Minggu (23/5/2021).

Bahkan, pemasangan kawat berduri juga tidak membuat anak-anak di sana mengurungkan niatnya untuk berenang di kubangan itu. ***