Pemegang akun twitter Mabes Polri, membuat kesalahan fatal.

Saat itu Divisi Humas, membuat postingan yang membuat warganet bingung.

Meski saat ini sudah dihapus namun sang admin kalahcepat dengan warganet.

Dimana terlihat tangkapan layar apa yang diunggah oleh Divisi Humas Mabes Polri tersebut, yaitu ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi.

Mereka mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena sudah mengeluarkan kebijakan dibukanya kembali ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang sempat dilarang.

“Terima kasih Bapak Presiden Ir. Joko Widodo atas kebijakan dibukanya kembali ekspor CPO.

Cuitan Divisi Mabes Polri tentang ekspor CPO yang langsung dihapus. Foto: twitter @graham_asscot) di Hops.ID/babenews – 23 Mei 2022 pukul 13.29 WIB

Sontak saja, netizen bereaksi, mereka mempertanyakan maksud unggahan tersebut dan hubungannya dengan kerja dan tanggung jawab Polri.

“Apa hubungannya CPO sama Polri? Mencurigakan,” tanya salah satu akun twitter.

“Itu ngadmin merangkap humas Wilmar apa? Bisa lupa tukar akun gitu dah, haha,” sahut akun lainnya.

“Apa hubungannya ekspor migor sama polisi?” tanya akun lainnya.

Bertepatan dengan itu, netizen sempat membaca pula cuitan serupa di akun twitter Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Namun cuitan tersebut tak lama kemudian dihapus. Hal yang sama dilakukan juga pada akun Divisi Humas Mabes Polri @Div.Humas_Polri.

“Baru saja heboh, divisi humas Polri dan juga Kapolri memberikan ucapkan terima kasih ke Jokowi atas dibukanya ekspor bahan minyak goreng, namun langsung dihapus. Ada apa ya?,” tanya jurnalis senior Hersubeno Arief ke Rocky Gerung di channel YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (24/5/2022).

Hingga saat ini belum ada klarifikasi atas unggahan yang sudah dihapus tersebut oleh pihak Mabes Polri dan Kapolri. Apakah itu cuma hoaks atau apakah akun twitter Mabes Polri dan Kapolri dibobol? Kita tunggu klarifikasinya.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi memang sudah membuka kembali ekspor CPO, setelah sebelumnya sempat dilarang saat Kejagung mulai menangkap pihak yang diduga terkait mafia minyak goreng. ***