Mabes Polri menyatakan pelaku penembakan Erfaldi alias Aldi (21), pemuda asal Desa Tada, Tinombo Selatan, Parigi Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, merupakan anggota polisi berpakaian sipil.

“Jangan ada lagi kejadian Kendari, kejadian di Parigi, yang melakukan penembakan semua anggota berpakaian preman,” kata Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Irjen Ferdy Sambo sebagaimana dikutip dari video yang diunggah akun @divpropampolri, Kamis (17/2/2022).

Sambo meminta pembatasan terhadap penggunaan senjata selama pengamanan unjuk rasa sehingga penembakan ke massa aksi tak terulang. Selain itu, anggota yang mengamankan demo juga harus memakai seragam.

BACA INI JUGA:  Mantan Napiter Anak Jadi Backpacker Ikut Misi Jelajahi Nusantara Sampaikan Pesan Perdamaian

“Sehingga kelihatan. Harus dilucuti senjatanya, karena ada tahapan yang harus dilalui,” jelasnya.

Sambo juga menyatakan jika kesalahan prosedur penggunaan senjata api terus terjadi, sanksi tak hanya dijatuhkan pada anggota polisi terkait. Namun, pimpinan satuan bahkan hingga Kapolres juga harus bertanggung jawab.

Menurutnya, proses pengamanan yang terukur harus dilakukan seperti apa yang telah terjadi di Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Namun, Sambo tak merincikan lebih lanjut mengenai momentum yang dicontohkan oleh dirinya itu.

BACA INI JUGA:  Ini Perubahan Lafal Adzan di Dubai dan Sekitarnya sejak Selasa, 16 April 2024

Jika berkaca ke belakang, salah satu kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh polisi di Jawa Tengah ialah saat mendampingi tim Badan Pertanahan Nasional mengukur lahan tambang batu andesit di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.

“Ini sudah dilakukan pelucutan senjata,” ujarnya.

Jenderal bintang dua menegaskan penggunaan senjata api harus mengacu Peraturan Kepala Kepolisian RI (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009.

“Tidak ada pengecualian menggunakan senjata api yang tidak mendasarkan hukum,” katanya.

Dalam kasus penembakan warga saat unjuk rasa tolak tambang emas di Parigi Moutong, sebanyak 17 anggota polisi yang bertugas saat itu telah diperiksa.

BACA INI JUGA:  Palaka, oh, Palaka

Demonstrasi dilakukan oleh Aliansi Rakyat Tani menolak aktivitas tambang emas PT Trio Kencana di Parigi Moutong. Menurut polisi, para demonstran melakukan aksi pemblokiran jalan hingga dibubarkan.

Saat penertiban demonstrasi itulah Aldi tertembak. Namun, belum ada tersangka yang diumumkan oleh kepolisian.

Kepala Bidang Humas Polda Sulteng Kombes Pol menyatakan bahwa saat ini, mereka masih menunggu hasil uji balistik dari barang bukti yang dikumpulkan. ***