Satuan Tugas Operasi Madago Taya terus memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur di wilayah Poso, Sulawesi Tengah. Kekuatan kelompok yang dipimpin Ali Kalora ini dipastikan semakin melemah.

Hanya saja, Satgas mengingatkan agar masyarakat setempat berhenti menjadi pendukung kelompok bersenjata ini. Caranya dengan cara tidak lagi memasok informasi dan logistik lainnya kepada mereka. Itu agar operasi ini dapat segera dituntaskan.

Berbicara di Palu, Sulawesi Tengah, Wakil Komandan Satuan Tugas Operasi Madago Raya,  Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf memastikan persenjataan kelompok ini sudah tidak memadai lagi. Mereka tinggal punya dua senjata laras panjang jenis M-16 dan dua senjata laras pendek jenis revolver. Mereka tidak lagi mendapat pasokan senjata atau amunisi baru.

Selain itu, ia menyatakan bahwa Satgas juga menghadapi para pendukung atau simpatisan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur. Jadi bila ingin operasi segera usai, Komandan Korem 132 Tadulako ini meminta agar dukungan itu dihentikan.

“Kalau bicara kekuatan senjata sebenarnya, selama ini kami tidak pernah mendapatkan info atau fakta adanya pasokan senjata baru. Mereka hanya punya M-16 dan dua revolver. Kemudian peluru-peluru yang

https://youtu.be/5LirpDE3w64