KEBIJAKAN pemerintah RI yang membuat penyekatan di wilayah perbatasan di seluruh daerah di Indonesia guna mencegah mudik lebaran, meninggalkan kisah-kisah humanis. Hingga menitikkan air mata.
Misalnya, penyekatan di gerbang masuk Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Seorang wanita paruh baya menangis ketika disuruh putar balik petugas saat akan melintasi perbatasan itu. Padahal dia mengaku ingin melepas rindu dengan saudara kandungnya di Malino.
“Karena saya ditahan, Pak. Saya mau ke saudara kandung, Pak,” kata wanita itu terisak seperti dilansir Fajar, Minggu (16/5/2021).
Negosiasinya dengan polisi gagal. Wanita yang berasal dari luar Kabupaten Gowa itu diminta putar balik karena pendatang yang tiba di Malino sudah melebihi 50 persen.
Wanita itu tak berdaya “melawan” kebijakan petugas. Dia bersedih hingga bercucuran air mata di hadapan petugas polisi, ratusan pengendara lain, yang juga dicegat oleh aparat gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan LSM.
“Saya tidak marah pak. Tapi saya sedih. Sedih sekali,” kata wanita yang mengenakan kaca mata cokelat itu.
Petugas hanya mengizinkan para pengendara masuk ke kawasan Malino untuk para pengendara yang telah vaksin dan dibuktikan dengan bukti yang telah ada, juga hanya warga sekitar saja. Selebihnya dilarang.
“Jadi mereka yang tinggal di luar Kabupaten Gowa atau Kecamatan Tinggimoncong, kami perintahkan putar balik. Kami tak larang berlibur. Hanya kami batasi karena jumlah pengunjung di Malino sudah di atas 50 persen,” kata Kabag Ops Polres Gowa, Kompol Tamba Hamid di lokasi.
Pencegatan ini juga dalam rangka mengurangi wisatawan yang ingin berlibur ke Malino pada momen libur lebaran tahun ini. Aturan ini berlangsung sejak Kamis, (13/5/2021) lalu dan berakhir hari ini, Minggu (16/5/2021).
Kisah sedih lainnya yang viral se Indonesia yaitu gadis muda yang menangis ketika kena cegat di penyekatan di Tangerang saat akan mudik ke Lampung seperti dilansir Kumparan.
Video itu beredar luas di dunia maya, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo. Wanita pengendara motor tampak tidak bisa menahan air mata saat terjaring operasi di pos penyekatan Kawasan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa siang (4/5/2021).
Dalam video tersebut, wanita itu terjaring operasi yang dilakukan polisi saat hendak mudik ke Lampung. Dia diminta untuk putar balik karena tidak bisa menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19.
Seketika wanita tersebut menitikkan air mata. Sembari berlinang air mata, ia meminta kepada petugas agar diizinkan melintas.
Kepada polisi, ia mengaku harus pulang karena sudah tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di Jakarta lantaran kena PHK akibat pandemi Covid19.
Wanita muda itu terus menangis. Beberapa kali ia menyeka air matanya dan meminta Pak polisi agar diizinkan melintas untuk melanjutkan perjalanannya pulang ke kampung halaman meski tidak bisa menunjukkan surat bebas COVID-19.
Untungnya, Pak polisi pun mengizinkan dia melanjutkan perjalan pulang ke Lampung.
Video tersebut viral dan mendapat simpati dari ribuan netizen. Banyak yang mengomentari kebaikan hati Pak Polisi. Ada juga yang menyalahkan pemerintah karena dianggap menyusahkan rakyat.
“Nyusahin orang mulu pemerintah hidupnya heran,” tulis @farizraqib_a.
“Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, larangan mudik bukan solusi,” sahut @id_husni.
“Semangat mbaknya, hati-hati di jalan selamat sampai rumah. Saya paham gimana perasaan mbaknya merantau di tanah orang. Salam anak rantau,” timpal @anugrahmusa. ***