Senin sore, 28 Juli 2025. Sekitar pukul 16.00 WITA, gumpalan asap tiba-tiba mengepul dari bagian belakang Pasar Masomba, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Pasar Masomba terbakar lagi. Api dengan cepat membesar. Para pedagang panik. Teriakan minta tolong bersahut-sahutan. Beberapa sibuk menyelamatkan dagangan, lainnya hanya bisa pasrah melihat lapaknya dilalap si jago merah.
Ini bukan kali pertama Pasar Masomba terbakar. Bahkan bukan yang kedua atau ketiga. Dalam 16 tahun terakhir, kebakaran di pasar tradisional ini sudah terjadi delapan kali atau mungkin lebih.
Api Pertama: 28 Desember 2008
Pukul 22.33 WITA, api pertama kali melahap kios-kios di kawasan pasar yang berdiri sejak 1983 itu. Titik awal api berasal dari salah satu kios dan dengan cepat merambat ke ratusan lapak. Tak ada laporan resmi soal penyebab atau total kerugian. Tapi sejak saat itu, Masomba masuk daftar pasar rawan terbakar di Kota Palu.
Kobaran Kedua: 16 Oktober 2009
Pasar Masomba terbakar kembali. Kali ini api muncul sore hari, didorong tiupan angin kencang. Hampir 270 lapak ludes terbakar. Semuanya berbahan kayu dan papan. Proses pemadaman berlangsung dramatis. Kerugian ditaksir miliaran rupiah.
Kebakaran Paling Tragis: 24 Oktober 2012
Dini hari yang mencekam. Pasar Masomba terbakar lagi. Api melahap area pasar dan merembet ke rumah-rumah sekitar. Lima orang tewas terpanggang di sebuah rumah kos yang ikut terbakar. Selain korban jiwa, lebih dari 100 pedagang kehilangan lapaknya.
4. Dua Kali Terbakar di Bulan yang Sama: Agustus 2017
8 Agustus 2017, api muncul dari sebuah warung. Ada yang bilang karena kompor gas, ada pula yang menduga korsleting listrik. Hasilnya: 177 kios terbakar, kerugian ditaksir Rp6 miliar.
26 Agustus 2017, belum genap sebulan, kobaran api kembali muncul. Kali ini lebih besar, melahap 260 kios, termasuk lapak-lapak penjual cakar alias cap karung.
30 November 2022
Pasar Masomba terbakar lagi. Area tekstil jadi titik awal. Api baru padam setelah lebih dari tiga jam. Sebanyak 141 lapak hangus, termasuk 67 bangunan permanen milik Pemkot Palu.
19 April 2024
Malam hari pukul 23.02 WITA, si jago merah kembali beraksi. Api melalap sekitar 40 petak los pedagang. Damkar Palu mengerahkan tujuh unit mobil pemadam dan puluhan personel. Api berhasil dijinakkan pukul 01.21 dini hari. Dugaan sementara: korsleting listrik. Kerugian ditaksir Rp500 juta.
Terbaru: 28 Juli 2025
Kali ini, kebakaran terjadi di sore hari, saat aktivitas pasar masih padat. Warga yang melihat kepulan asap langsung panik. Belum ada laporan resmi mengenai jumlah lapak yang terbakar, penyebab kebakaran, atau kerugian.
Namun satu hal yang pasti: Pasar Masomba terbakar kembali, dan lagi-lagi tanpa penjelasan yang pasti.
Kebakaran berulang ini seolah jadi siklus. Tiap kali api muncul, ribuan tanya muncul. Tapi solusi dan pembenahan nyaris tak terdengar. Sampai kapan?***