Pemerintah melalui PT Taspen akan mulai membayarkan gaji pokok terbaru bagi pensiunan janda/duda PNS pada September 2025. Kebijakan ini mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2024, yang merupakan perubahan ke-19 dari PP No 7 Tahun 1977.

Dalam aturan tersebut, penyesuaian gaji pensiunan sebenarnya berlaku sejak 1 Januari 2024. Namun, proses pencairan baru dilakukan secara penuh mulai September 2025 setelah melalui tahapan penyesuaian sistem administrasi di Taspen.

BACA INI JUGA:  Berduka atas Wafatnya Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani, Mentan Amran Melayat Tengah Malam

Rincian Gaji Janda/Duda PNS Berdasarkan Golongan

Berdasarkan PP No 8 Tahun 2024, berikut besaran gaji pokok pensiunan janda/duda PNS:

Golongan I

  • Ia: Rp 1.748.100 – Rp 1.962.200
  • Ib: Rp 1.748.100 – Rp 2.077.300
  • Ic: Rp 1.748.100 – Rp 2.165.200
  • Id: Rp 1.748.100 – Rp 2.256.700

Golongan II

  • IIa: Rp 1.748.100 – Rp 2.833.900
  • IIb: Rp 1.748.100 – Rp 2.953.800
  • IIc: Rp 1.748.100 – Rp 3.078.700
  • IId: Rp 1.748.100 – Rp 3.208.800
BACA INI JUGA:  Satria Wibawa – Pendekar dari Jurang Takdir (Episode 27: Menara Buta Angin)

Golongan III

  • IIIa: Rp 1.748.100 – Rp 3.558.600
  • IIIb: Rp 1.748.100 – Rp 3.709.200
  • IIIc: Rp 1.748.100 – Rp 3.866.100
  • IIId: Rp 1.748.100 – Rp 4.029.600

Golongan IV

  • IVa: Rp 1.748.100 – Rp 4.200.000
  • IVb: Rp 1.748.100 – Rp 4.377.800
  • IVc: Rp 1.748.100 – Rp 4.562.900
  • IVd: Rp 1.748.100 – Rp 4.755.900
  • IVe: Rp 1.748.100 – Rp 4.957.100

Angka Rp 1.748.100 menjadi batas minimum gaji pokok di seluruh golongan dan menjadi dasar perhitungan tunjangan.

BACA INI JUGA:  Astaga, Ternyata Pemerintah Gaji 97 Ribu PNS Fiktif

Kementerian terkait menyebut penundaan pencairan hingga September 2025 disebabkan penyesuaian administrasi dan sistem pembayaran di Taspen.

Langkah perubahan gaji pensiunan janda/duda PNS ini disebut sebagai bentuk penghargaan negara kepada keluarga PNS yang telah meninggal dunia, sekaligus menjaga kesejahteraan mereka. Pemerintah mengimbau masyarakat merujuk pada informasi resmi untuk menghindari hoaks terkait kebijakan ini. ***