Satuan Tugas Mandago Raya telah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) terduga tindak pidana terorisme terbaru yang tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah. Mereka yang masih diburu sejumlah 4 orang.

“Mereka masih berbahaya, karena masih memiliki senjata organik dan bom rakitan,” kata Kapolda Sulteng selaku Penanggung Jawab Kendali Operasi Satgas Madago Raya, Inspektur Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi, Rabu, 22 September 2021 pagi.

Menurut Kapolda, empat orang teroris yang tersisa itu masih memiliki senjata laras panjang, laras pendek dan bom.

“Tapi nanti kita lihat, jika mereka tertangkap baru bisa diketahui pasti,” ujar perwira polisi yang menjadi Penanggung Jawab Kendali Operasi Madago Raya ini dalam silaturahmi bersama para awak media di Kantor Polda Sulteng, Jalan Soekarno Hatta, Palu.

Sementara itu, Wakil Kepala Penanggung Jawab Kendali Operasi Madago Raya, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, tetap mengimbau agar keempat DPO yang tersisa itu segera menyerahkan diri sebelum diambil tindakan hukum tegas.

“Kapolda, Danrem, bahkan Gubernur Sulteng akan menjadi jaminan bila mereka menyerahkan diri. Kami jamin mereka akan diperlakukan humanis, dan diproses sesuai aturan dan hukum yang berlaku,” tandas perwira tinggi Kopassus yang juga Danrem 132 Tadulako ini.

Adapun mereka yang masih diburu itu adalah, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, Alikhwarisman alias Askar alias Jafar alias Jaid alias Pak Guru, Hamzah alias Imam alias Galuh alias Nae dan Suhardin alias Hasan Pranata. Berikut ini foto dan identitas aslinya.

Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang

Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang
Ahmad Panjang bernama asli Ahmad Gazali. Ia juga punya nama alias Basir. Dari data kependudukan diketahui Ahmad lahir pada 26 April 1994. Diketahui, ia berasal dari Kayamanya, Poso Kota.

Ciri-ciri umumnya adalah berbadan kurus tinggi dengan tinggi badan sekitar 172 centimeter. Rambutnya pendek bergelombang, bermuka lonjong dengan bibir tebal.

Orang tuanya dulunya bermukim di Kayamanya, Poso Kota, namun sekarang pindah dan menetap di Makassar, Sulawesi Selatan. Diketahui Ahmad sudah menikah.