Siapa yang tak kenal hajar aswad atau batu hitam yang menjadi ikon bangunan suci Umat Islam; Ka’bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi? Batu hitam ini diperebutkan untuk dicium oleh para jamaah haji dari seluruh dunia saat thawaf mengelilingi Ka’bah. Konon, bila berhasil menciumnya akan beroleh berkah dari Allah SWT.

Nah, otoritas di Arab Saudi telah merilis foto-foto hasil olahan khusus dari situs arkeologi terpenting dalam Islam yang ada di Masjidil Haram di Mekkah: Ka’bah dan batu hitam-nya atau yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai Hajar Aswad.

https://www.instagram.com/tv/COcvb7eAO1G/?utm_source=ig_web_copy_link

Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci di Arab Saudi mengambil hingga sebanyak 1.050 foto Batu Hitam dan Ka’bah menggunakan teknologi Fox Stack Panorama. Teknik fotografi dengan fokus panorama bertumpuk ini mengkombinasikan gambar-gambar dengan beragam angle dan fokus untuk menghasilkan satu gambar resolusi tinggi yang paling akurat.

Gambar beresolusi 49 ribu megapiksel dihasilkan setelah tujuh jam dan membutuhkan proses editing selama seminggu. Ini adalah kali pertama otoritas di dua masjid suci itu mampu menunjukkan batuan itu dengan tingkat detil seperti itu.

“Otoritas tertarik dalam menggunakan teknik foto terbaru tersebut karena nilai penting Hajar Aswad bagi umat Islam,” kata Sultan bin Ati Al-Qurashi, Menteri (Under Secretary General) Badan Proyek dan Studi Rekayasa di Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci tersebut.

Batu hitam kemerahan berbentuk oval Hajar Aswad memiliki diameter 30 sentimeter dan terletak di sudut timur, ada yang menyebut tenggara, Ka’bah. Batu itu ditempatkan 1,5 meter di atas lantai dan memiliki bingkai terbuat dari perak murni sebagai pelindungnya. Ini adalah titik awal dan akhir dari tawaf, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.

Al-Qurashi mengatakan pemerintah ingin mendokumentasikan batu Hajar Aswad dan Ka’bah untuk menunjukkan detil teknis dan dimensi rekayasanya. Gambar yang dihasilkan dicetak menggunakan printer 3D.

Sebuah teknik fotografi dengan fokus panorama bertumpuk berhasil merekam gambar Hajar Aswad dengan tingkat akurasi dan kualitas tinggi.

“Ini adalah teknik modern yang digunakan untuk pertama kalinya dalam membangun sebuah model yang mensimulasikan secara luar biasa bentuk dan ukuran dari Ka’bah,” kata Al-Qurashi menambahkan.

Badan Proyek dan Studi Rekayasa menyelenggarakan sebuah pameran virtual untuk memamerkan foto detil Hajar Aswad dan seluruh hasil karya yang dihasilkan dalam sebuah model 3D. Model yang mencakup 123 potongan berbeda asal Museum Arsitektur Dua Masjid Suci itu dianggap replika eksak dari koleksi arkeologis yang ada. ***