Dari penelusuran berdasarkan catatan Walter Kaudern, seorang ahli hewan dan etnografi dari Swedia terungkaplah asal usul (asli) dari logo Universitas Tadulako.

Kisahnya bermula dari Desember 1916, saat Kaudern bersama istrinya, Teres Kaudern dan dua anaknya, Sven Alexander and Johan Valter melancong ke Celebes bagian utara, tengah dan timur. Perjalanan riset bertajuk Expedition to Celebes itu didanai Prince Gustaf Adolf, Duke of Västerbotten dari Swedia.

Saat kembali ke Swedia pada 1921, mereka membawa serta 3000 obyek, ratusan frame foto, lukisan cat minyak, sketsa, grafis, serta beragam hal lainnya. Saat ini, sejumlah hasil dan dokumentasi risetnya itu disimpan di Museum of World Culture, di Gothenburg.

Nah, kembali ke kisah logo universitas kebanggaan kita itu. Ternyata itu adalah ukiran di kayu dan tanduk yang dipakai antara lain oleh orang Mataue, Pipikoro, Peana, Porelea, Benahu, Siwongi, Kantewu, dan Toro di Kulawi Sigi serta orang Napu dan Bada di Poso.

Ukiran-ukiran itu ditempatkan di rumah-rumah bangsawan, tempat-tempat pertemuan, bangunan pemujaan leluhur atau tempat-tempat yang mereka sucikan. Ukiran itu ditempatkan di dinding, tiang dan bagian tengah rumah. Ada pula yang diukir di pintu dan dibuat di gagang pintu. Ukiran kepala kerbau ini telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah ratusan tahun lalu.

Logo Universitas Tadulako

Jadi, menilik itu, logo Untad yang ada sekarang dikenal di Kulawi sejak paling kurang atau lebih dari seabad silam, sejak Dataran Kulawi dihuni pemukim. Lalu, disahkan sebagai Logo Untad pada 1981. Semestinya, materi Ketadulakoan yang disampaikan saat masa orientasi pengenalan kampus (Ospek) diisi dengan potongan sejarah yang terserak ini. Ini paling tidak memberi pemahaman, bahwa logo itu tak asal comot saja, atau hasil kreasi seniman atau perancang logo, tapi punya nilai sejarah yang adiluhung.

Untuk mendapatkan informasi lengkap tentang ini, Anda dapat membaca buku Ethnographical Studies in Celebes, Results of The Author’s Expedition to Celebes 1917-1920, Volume VI, Art in Central Celebes halaman 33- 49 dan 95. Anda dapat menyamakan Logo Untad kini dengan gambar 29 di halaman 95 buku itu. Oh iya, buku ini diterbitkan di Swedia pada 1925. Empat tahun setelah Kaudern menyelesaikan lawatannya ke seantero Celebes.

Perhatikan Gambar 29 di Halaman 95, Ethnographical Studies in Celebes, Results of The Author’s Expedition to Celebes 1917-1920, Volume VI, Art in Central Celebes.

Bila Anda tidak punya bukunya, silahkan meninggalkan komentar di linimasi Facebook saya atau menghubungi saya di: jafar@ajf.sg. Saya akan mengirimkannya kepada Anda copyan buku ini. ***