Jakarta – Kepolisian mengungkap temuan awal atas kematian Situr Wijaya (32), seorang wartawan media daring yang ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar hotel di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dalam hasil autopsi sementara, polisi menyebut adanya indikasi kuat infeksi pada paru-paru, diduga Tuberkulosis (TBC).
“Dari autopsi awal, dokter menemukan perlengketan hebat di paru kanan yang menempel pada dinding dada. Hampir semua organ juga menunjukkan tanda perbendungan cairan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi pada Minggu (6/4/2025).
Situr Wijaya ditemukan meninggal di Hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, pada Jumat malam (4/4/2025). Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Luka lecet di bibir diduga akibat terjatuh dan membentur lantai.
“Tidak ada bekas jeratan, tidak ada luka sayatan. Lebam pada jenazah juga merupakan lebam wajar pasca kematian,” tambah Ade.
Meski begitu, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi untuk memastikan penyebab pasti kematian Situr Wijaya.
Dari hasil penelusuran rekaman CCTV, polisi mencatat hanya ada satu orang — saksi berinisial V — yang terlihat bersama korban sejak 3 April pukul 18.50 WIB hingga jenazah ditemukan. Tidak ada orang lain yang masuk atau keluar kamar selama periode tersebut.
Hingga kini, tiga saksi telah dimintai keterangan oleh pihak berwajib. ***