Momen Bahar Bin Smith melontarkan gombalan maut kepada pelayan restoran cantik viral lagi di media sosial.
Meski video tersebut merupakan momen lawas, tapi telah berkali-kali diunggah di berbagai platform medsos.
Video tersebut pertama kali diunggah YouTube Sayyid Bahar bin Sumaith Official.
Tampak Bahar bersama para jemaahnya sedang berada di salah satu restoran, kemudian datang seorang pelayan perempuan menawarkan menu.
Saat menawarkan menu terjadi percakapan antara Bahar dan si pelayan yang berasal dari suku Bugis, Sulawesi Selatan itu.
Baca juga: Rekam Jejak Bahar Bin Smith yang Dilaporkan Lagi ke Polisi Atas Tuduhan Fitnah dan Persekusi
Saat pelayan itu hendak beranjak pergi, murid Habib Rizieq Shihab itu menahannya.
Ia meminta si pelayan agar tidak membawa buku menu.
“Biarkan mereka (jemaah saya) yang bawa, tangan mbak terlalu indah buat bawa itu.
Nanti kemari jangan mbak, biarkan mereka (jemaah saya) yang ngambil (pesanannya),” kata Bahar.
Seketika reaksi pelayan tersebut berubah jadi malu-malu.
Sambil sesekali menganggukkan kepalanya.
Bahar kemudian menyerahkan buku menu tersebut kepada seorang jemaahnya.
Dia juga meminta si pelayan jangan kembali lagi untuk mengantar pesanan.
“Kamu nggak usah ke sini lagi (antar makanan) biarin mereka nanti yang ambil,” kata Bahar.
Terakhir, Bahar kembali melontarkan gombalan kepada si pelayan terkait percintaan.
“Dulu saya punya istri ngomong ke saya, ‘kak, bisa nggak dalam satu hati ada dua cinta'.
Saya jawab, kalau tidak bisa aku letakkan dua cinta dalam satu hati, maka akan aku letakkan cinta dan takut dalam satu hati,” kata dia.
“Mencintaimu (menunjuk ke satu arah) dan takut kehilanganmu (menunjuk ke arah si pelayan),” pungkasnya disambut tawa riuh para jemaah.
Baca juga: Bahar bin Smith Ditembak OTK atau Tidak? Polisi Tunggu Bukti Penting Ini Untuk Ungkap Luka di Perut
Biodata Bahar Bin Smith
Bahar bin Smith lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 23 Juli 1985.
Dia anak pertama dari tujuh bersaudara.
Dia berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith.
Ayah bernama Sayyid Ali bin Alwi bin Smith (wafat 17 Oktober 2011), sedangkan ibunya bernama Isnawati Ali berasal dari Minahasa Tenggara.
Pada tahun 2009, Bahar menikahi seorang Syarifah bermarga Aal Balghaits bernama Fadlun Faisal Balghoits.
Dari pernikahannya dengan Fadlun, Bahar dikaruniai empat anak: Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, dan Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith. Anak terakhirnya, Ali, lahir pada tanggal 4 Februari 2018.
Bahar bin Smith merupakan pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor cabang di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Selain itu dia juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang.
Bersama para anggota Majelis Pembela Rasulullah,Habib Bahar kerap melakukan aksi razia dan penutupan paksa di beberapa tempat hiburan di Jakarta.
Baca juga: Nekat Buka Kaca Lebar-lebar di Area Singa Taman Safari, Penumpang Mobil Xenia Ngeyel Diperingatkan
Aksinya yang paling menonjol adalah ketika dia menggerakan sekitar 150 orang jamaah Majelis Pembela Rasulullah pada bulan Ramadan tahun 2012[6] untuk melakukan razia di Cafe De Most Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Hal tersebut dilakukannya karena kafe tersebut diduga sebagai sarang maksiat, dia kemudian menutup paksa Cafe De Most dan meminta agar tempat tersebut ditutup sebulan penuh selama bulan Ramadan.
Dia juga dikenal dekat dengan ormas Islam bentukan Muhammad Rizieq Shihab, Front Pembela Islam.
Bahkan, Selain Rizieq Shihab, Bahar merupakan tokoh utama penggerak serangkaian Aksi Bela Islam yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama diadili terkait pernyataannya yang menghina Islam. ***