Kepala biksu dari Kuil Shaolin yang berusia 1.500 tahun dan sohor di Tiongkok sedang menghadapi penyelidikan pidana atas dugaan penggelapan dana, hubungan tidak pantas dengan perempuan, dan memiliki anak di luar nikah, menurut otoritas keagamaan setempat.

Shi Yongxin (59), yang sebelumnya pernah menjadi anggota parlemen Tiongkok, “diduga melakukan tindak pidana, menyalahgunakan serta menggelapkan dana proyek dan aset kuil,” kata pihak kuil dalam pernyataan resminya. Disebutkan pula bahwa Shi kini tengah diselidiki secara bersama-sama oleh beberapa lembaga pemerintah.

Shi belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar, seperti dilansir dari Reuters.

Dikenal sebagai “biksu CEO” karena ambisinya dalam bidang komersial, Shi selama puluhan tahun berupaya memanfaatkan ketenaran Kuil Shaolin (yang dikenal sebagai tempat kelahiran kungfu dan latar bagi banyak film bela diri di Provinsi Henan, Tiongkok Tengah) untuk kepentingan ekonomi.

Dalam pernyataannya, kuil menyebut Shi telah “melanggar sila-sila utama Buddhis secara serius, menjalin hubungan tidak pantas dengan banyak perempuan dalam jangka waktu panjang,” dan memiliki setidaknya satu anak di luar nikah.

Asosiasi Buddhis Tiongkok, yang berada di bawah pengawasan negara, menyatakan pada Senin bahwa mereka telah menyetujui pencabutan sertifikat pentahbisan Shi, dengan menyebut perilakunya “sangat tercela secara moral, merusak reputasi komunitas Buddhis secara serius, dan mencemari citra para biksu.”

Pada 2015, sebuah surat anonim yang beredar di internet pernah menuduh Shi melakukan pelanggaran dan hubungan seksual tidak pantas. Saat itu, pihak Kuil Shaolin membantah tuduhan tersebut.

Shi, yang nama aslinya Liu Yingcheng sebelum menjadi biksu pada 1981, mulai memimpin Kuil Shaolin sejak 1987 dan diangkat sebagai kepala biara pada 1999, menurut situs resmi kuil.

Pada tahun 2008, Kuil Shaolin membuka toko daring yang menjual berbagai produk seperti sepatu, teh, kaus, dan buku panduan kungfu seharga 9.999 yuan (sekitar Rp22 juta).

Selama bertahun-tahun, Kuil Shaolin juga mengembangkan berbagai bisnis termasuk penerbitan buku, pengobatan, pertunjukan kungfu, produksi film, pengelolaan aset, hingga properti.

Shi dikenal aktif di media sosial Weibo, dengan lebih dari 882.000 pengikut. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota Kongres Rakyat Nasional (parlemen Tiongkok) selama sekitar dua dekade hingga 2018, dan sebagai wakil ketua Asosiasi Buddhis Tiongkok.

*$1 setara dengan 7,1685 yuan Tiongkok